Chap 16

349 34 5
                                    

"Tara!!"

Bintang menarik kedua sudut bibirnya, ia menoleh pada Nico yang tersenyum lebar.

"Kamu suka?" Tanya si ketua Orsos.

"Banget" jawab Bintang mengangguk.

"Makasih, kak" Nico tersenyum manis mendengar gumaman tunangan-nya dan mengusap rambut Bintang pelan.

"Kamu beneran suka kan sama jam tangan nya?" Tanya Nico kembali.

"Iya kakak, suka kok" Bintang mengangguk untuk kedua kali.

"Kak seneng kamu suka" Nico menghela nafas lega.

"Sini, kakak pake-in jam nya" Nico mengambil alih jam itu dari Bintang dan memakaikannya di tangan kiri gadis-nya.

"Gimana? Bagus ga?" Bintang berpose.

"Bagus banget, jam nya jadi tambah bagus di tangan kamu" puji Nico dibalas senyuman malu oleh Bintang.

"Kakak bisa aja"

"Sayang" Bintang mengerjap kala Nico meraih kedua tangannya.

"Kakak.. kakak minta maaf ya" lirih Nico mengubah senyum manisnya menjadi senyum sedih.

"Kenapa kak? Kakak gapapa, kan?" Bintang berubah khawatir.

"Kakak gapapa, kakak cuma mau bilang makasih banyak" Bintang tak menyahut, ia masih diam menunggu Nico selesai bicara.

"Sejak masuk kuliah, kakak jarang ngajak kamu jalan dan sibuk sama Orsos tapi kamu ga marah.. kakak merasa bersalah, maafin kakak ya" lirih si laki-laki bernama lengkap Aryand Nicolas tersebut. Ia menampilkan wajah sendu, Bintang menggelengkan kepala tanda tidak setuju dan berujar.

"Kakak ngomong apa sih? Bintang ngerti kok posisi kak Nico di kampus dan Bintang bakal slalu coba buat ngerti semua hal tentang kakak.. Bintang gamau kakak jadi tertekan cuma karna Bintang ngambek, mulai sekarang kakak harus cerita semuanya sama Bintang biar Bintang bisa ngerti"

Nico tersenyum manis mendengar penuturan Bintang, tunangan-nya ini telah berubah lebih dewasa dari kemarin.

"Pasti sayang, kakak bakal cerita semuanya" ucap Nico mengusap lembut pipi Bintang.

"Bintang sayang sama kakak" gumam si bungsu Ramadhani.

"Kakak juga, kakak sayang banget sama kamu" sahut Nico.

Chup

Bintang tersenyum setelah Nico mencium keningnya.

"Boleh kakak nanya satu hal?"

"Tentang?" Kening Bintang mengerut.

"Tentang cowo-cowo dari Un-Angkasa" gumam Nico.

"Kenapa emangnya?" Bingung si bungsu Ramadhani.

"Kamu jangan marah tapi ya? Kakak liat-liat kayaknya beberapa dari mereka suka sama kamu, apa ada yang nembak kamu?"

Bintang mengerjap perlahan dan menghela nafas, ia menoleh ke sembarang arah lalu menatap tunangannya dengan raut sedikit malas.

"Engga, lagian Bintang ga perduli kalo memang ada yang suka atau pun benci sama Bintang" ujarnya.

"Kamu jangan salah paham, sayang, kakak cuma mau masti-in aja kalo kamu ga suka sama mereka" Nico berucap serius.

"Kan Bintang uda bilang sama kakak.. Bintang ga bakal suka sama siapapun selain kak Nico" Bintang berubah kesal. Nico tersenyum dan mencubit pipi kiri Bintang, mengelusnya pelan.

"Makasih sayang, kakak percaya sama kamu" Bintang menarik sudut bibirnya lalu mengangguk.

🌸🌸🌸🌸🌸

[✔️] TWINS : MY DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang