DYANA

DYANA 01

haiii readersss dan teman" akuuu yg nunggu up nyaaaa....... aku balikkk dengan bab satu yg abstruddd sumpahhh mungkin ini ngak seru maaf klo ngak sesuai ekspektasi yaaa.....

cuzzz bacaaa....

👻👻👻

"

INI SEMUA SALAH KAMU!!!!!" teriak pria paruh baya kepada putrinya.

"ANDAI AJA KAMU NGAK NGASIH FOTO ITU KE IBU!!! AYAH SAMA IBU NGAK AKAN BERANTEM KAYAK GINI!!!!" pria tersebut masih terlihat berteriak kepada putri satu satunya itu.

"Hikss... kenapa hikss... ayahh... hikss... nyalahin aku... hiksss...." tanya putrinya.

"KARENA EMANG SEMUA SALAH KAMU!!!" kata pria paruh baya tersebut sambil berteriak.

"JANGAN SALAHKAN DIA!!! DIA HANYA MENEMUKAN FOTO ITU!!!! DIA HANYA BERTANYA APA MAKSUD DARI FOTO ITU!!!!" teriak wanita paruh baya membela putrinya.

"Ingat... seandainya kau tidak memberikan foto itu mungkin keluarga kita akan tetap bahagia...." desis pria paruh baya itu pada putrinya.

"KELUAR DARI RUMAHKU!!!!!" usir wanita paruh baya tadi.

Tetapi gadis itu hanya dapat sesugukan di hadapan pintu kamarnya. Gadis itu adalah Dyana Oktavia gadis yg mempunyai kepribadian macam bunglon ia dapat tersenyum dikala hatinya hancur sekalipun.

👻👻👻

1 YEARS LATTER....

Dyanapov

Hari ini adalah hari bersejarah sekaligus menakutkan bagi para murid murid SMP Nusa Cahaya dimana aku bersekolah. Jantungku berdegup sangat cepat karna takut bagaimana tidak! hari ini adalah hari pengambilan raport sekaligus penentuan kenaikan kelas.

Aku datang bersama bibi ku karna aku takut bila ibuku yang mengambinya aku sungguh takut hasilnya mengecewakan.

"Dyana Oktavia" panggil wali kelasku.

Bibiku pun maju dan menemui wali kelasku mereka tampak berbincang serius tetapi aku juga melihat ada raut sedih diwajah bibiku sungguh aku takut hasilnya mengecewakan.

Setelah kejadian satu tahun lalu aku menjadi lebih tertutup dan pekerja keras aku lebih mandiri dan tidak terlalu suka bersosialisasi dengan orang baru.

Tekad ku hanya satu yaitu membuat ibuku dan orang orang yg membuatku bangkit bahagia dan aku juga ingin membantu mereka yang membutuhkanku.

Semenjak aku berfikir lebih dewasa aku menjadi lebih sensitif dan terlalu peka sekitar jadi aku merasa kurang nyaman terhadap lingkungan ramai aku suka menyendiri.

Jika ada orang bertanya padaku apakah aku memiliki  dendam terhadap ayahku? tentu! tapi aku tidak akan berfikir pendek untuk mengatasinya.

Jika semua orang berfikir mereka akan bunuh diri atau mabuk disaat mereka ada di posisi ku tapi aku tidak aku berbeda cara pikirku berbeda dari kalian.

Aku akan membuktikan aku bisa tanpa perhatiannya aku anak yang kuat tanpanya dan aku tidak butuh kasih sayangnya dan membuat dia menyesal karna telah membuang ku.