Page 3

61 12 0
                                    

# Taman Sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

# Taman Sekolah.

Disinilah aku sekarang. Menunggu seseorang yang tadi memarahiku.

"Hey."

Akhirnya dia datang.

"Kenapa kakak nyuruh saya kesini?" tanya ku to the point.

"Lo lagi buru-buru?"

"Iya kak."

"Mau ngapain emang?"

"Emm. . mau. . mau minta tanda tangan ke kakak OSIS yang lain."

"Terus lo ga mau tanda tangan gue?"

"Y-ya mau kak" kataku pelan.

Dia tersenyum, "Ada syaratnya."

"H-ha? Apa syaratnya?"

"Lo harus mau jadi model buat sampul majalah sekolah."

"H-HAA?!!" aku berteriak.

Apa katanya? Menjadi model? Ah itu sudah biasa aku lakukan. Yang aku kagetkan adalah menjadi model sampul majalah sekolah. Tapi kenapa aku?

"Ck. Kenapa harus teriak begitu?"

"Mm-maaf kak. Kenapa kakak milih saya? Kan masih banyak siswi disini yang lebih cantik daripada saya, yang lebih berbakat untuk jadi modㅡ"

"Tapi gue maunya lo."

"Tapi. . tapi kakak kan ga bisa langsung milih gitu. Kan harus rundinganㅡ"

"Gampang. Semuanya pasti langsung setuju."

Sial, dia memotong perkataanku lagi.

"Maaf kak, saya ga mau. Kakak bisa cari yang lain aja. Permisi."

"Tunggu." katanya sambil memegang tanganku dan dengan cepat ku tepis tangannya.

"Kenapa lagi kak? Mau gimana pun saya ga mau jadi model untukㅡ"

"Tulis no wa lo."

Kali ini dia menyodorkan handphone miliknya.

"Maaf, saya ga bisa ngasih no wa saya ke orang asing."

Dia mendekat, menyondongkan badannya, "Perlu gue kenalin diri dan ngasi tau lo apapun tentang diri gue biar lo ga nganggep gue orang asing?"

Aku mundur perlahan, "M-maaf. Saya permisi."

Aku pergi menjauh. Yaampun, ada apa dengan hati ini?

#

"Ren, gimana nih?"

"Gimana apanya?" tanyaku bingung.

"Itu cara ngasi bunga ke Vino biar gue dikasi tanda tangan kak Rasya. Gimana ya caranya biar dia mau bantuin gue?"

SHIREY [ hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang