Long Time No See, Cha Yeonjun (Part 2)

12 0 0
                                    

Sepanjang malam perbincangan ringan mereka belum ada tanda-tanda akan berujung. Adora melepas kemurungannya selama dua bulan terakhir ini. Ia merasa Yeonjun benar-benar penyembuhnya.

Sebuah ingatan seketika terbesit mengganggu dan mencacatkan kepercayaannya pada sahabatnya ini. Perkataan Taehyung tadi siang. Adora mematung. Pemikirannya tidak lagi bersamanya. Ia menatap kosong Yeonjun yang sedang asik sendiri membersihkan meja dari sisa makanan mereka.
"Adora~ kau dengar aku tidak? Adora! Nona Han Do Ra." Yeonjun memetikkan dua jarinya membuyarkan Adora dari lamunannya. Dan gadis ini pun tersentak kaget. "…. Kenapa juga kau menatapku begitu." Gumam Yeonjun heran.
"Kau bilang apa tadi?" Tanya Adora memperbaiki suasana.
"Aku tanya, apa anak itu masih memanggil-manggil mu?!"
"Si berengsek Kim Taehyung?"
"Heum siapa pun itu."
"Tidak lagi. Tapi~"
"Apa lagi?"
"Dia aneh seperti biasa. Dan tadi siang dia memberiku yogurt dan coklat bar."
"Lalu?"

Detik selanjutnya Adora mulai mengendalikan pembicaraan, nyaris saja mulutnya ceroboh memberitahu apa yang dikatakan Taehyung padanya. Sama seperti halnya gelang tali itu ia berusaha menyimpannya sebaik mungkin. Semakin lama suasana semakin santai dan dara pemilik nama Han Do Ra ini pun semakin ulung mengorek kejanggalan anak manusia ini.
"Itu saja." Adora menepis tenang.
"Itu saja?? Kalau di pikir-pikir tidak terlalu aneh selain maksudnya mencari perhatian."
"Benar, kan? Aku juga berpikir begitu."
"Sudah lama dia seperti itu?"
"Tidak, baru dalam dua hari ini."
"Kau pasti kesulitan kan." Yeonjun merangkul sahabatnya itu seraya menyemangatinya sebelum sesuatu itu melintasi pemikirannya. Cha Yeonjun melepas rangkulannya, "Dora, kau bilang tadi Kim Taehyung memberimu coklat dalam dua hari ini dan berhenti memanggil-manggilmu. Dan kau… dibuntuti dalam dua hari ini juga. Apa ini?"
Dua pasang mata mereka bertemu satu sama lain, memahami alur yang baru saja disenaraikan oleh Yeonjun. Mereka sudah membuka kotak pandora, benar-benar mantap dengan apa yang mereka temukan. Walaupun demikian ini bukan suatu hal yang patut dikejutkan bahkan tidak layak untuk mengejutkan diri hanya untuk perlakuan psikopat Kim Taehyung itu.

***
"Kau, kan?"
"Apa?" Kim Taehyung terlonjak mendengar Han Jae Na tiba-tiba memvonisnya. Seharusnya memang Taehyung tidak perlu terkejut sebab ini bukan pertama kalinya gadis ini menuduhnya. Tapi ya mungkin karena ada sederet kesalahannya terhadap Adora sehingga nalurinya bereaksi spontan seolah bertanya yang mana satu.
"Kau kan yang membuntuti ku? Kenapa? Kenapa kau tidak henti-hentinya mengganggu hidupku. Kau belum puas dengan apa yang sudah kau dapat? Berengsek jahat!! Kau bisa melakukannya disini, aku sudah siap. Bunuh saja aku. Bukannya lebih mudah? Kau hanya tinggal mendorongku jatuh dari atap ini. Kau tidak perlu repot-repot membuat tradisi dramatis mengikuti orang itu sebelum membunuhnya. Setidaknya aku tidak mati menyedihkan seperti sampah dibuang begitu saja tanpa ada melihat." Tanpa sadar matanya terasa perih begitu saja lantas mengeluarkan air mata tanpa ampu. Isak tangisnya menghentikan semua ceracauannya.
"Hei."
"Kenapa? Kau takut? Banyak orang disini kan."
"Kenapa kau meracau? Aku tau Cha Yeonjun sudah menghasutmu."
Adora mengangkat dagu dengan wajah sembabnya masih dengan mata berkaca-kaca begitu Taehyung menyebutkan nama Yeonjun.
"Kau tahu? Sangat menyenangkan melihat seseorang bunuh diri. Darah itu. Waaaahh penuh keberanian…" Ujar Taehyung seperti sedang memancing sesuatu, "…..dan ibumu melakukan itu" Ia mendekati Adora dan berbisik sebaris kalimat jahat itu di telinganya.
Adora merasa darah panasnya mengalir cepat, jantungnya berdegup kencang, ada sesuatu yang memuncak di benaknya. Ia menatap Taehyung penuh kebencian, kilat mata penuh dendam. Dan pada akhirnya, tangannya memuntahkan semua amarah yang sudah membuncah.
Plak!
Tamparan itu melesat tepat pada pipi kanan Taehyung hingga mengeluarkan sedikit darah dari mulutnya. Taehyung hanya berkomentar dengan evil smirknya sambil menyeka darah pada ujung bibirnya.
"Ibuku tidak bunuh diri." Tukas Adora.
"Kau terlalu lugu untuk dunia yang kejam ini, Han Do Ra."
Adora masih menatap lekat Taehyung penuh amarah. Rasanya apa pun yang keluar dari bibir pria itu adalah sampah. Sampah penuh kejutan setelah ia melanjutkan perkataannya, "Cha Yeonjun. Adalah adik tiriku." Amat menyenangkan bagi Taehyung melihat reaksi Adora, merasa seperti menang sepenuhnya membodohi anak ini. "Kau tidak tau kan? Tidak adil bukan, dia sangat mengenalmu dan kau….dengan naifnya menceritakan segalanya. Sementara kau… sebenarnya tidak tahu menahu tentangnya. Jangan terlalu mempercayai seseorang di dunia ini."
"Hentikan omong kosongmu!"
"Biar kuberitahu. Cha Yeonjun, orang yang kau kenal selama ini, dia sakit. Jiwanya sakit. Tubuhnya sakit."

-TBC-
😊

ANOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang