Page¹

103 16 1
                                    

bantu beri bintang di cerita ini dan saya akan lebih semangat untuk mengembangkan ini ^_^

Pendaftaran di SMA favorit telah dibuka dan hampir tutup. Tian merupakan orang terakhir yang mendaftarkan diri di SMA tersebut.

Tian bergegas karena ia telat bangun pagi. Akhirnya ia berangkat ke SMA dengan mengendarai motor.

Breemmm...
Ciiittt..

Suara decitan terdengar akibat Tian yang mengerem mendadak.

"Untung masih sempet dan pendaftaran masih dibuka," ujar Tian yang masih menggunakan helm.

Tian memarkirkan motornya disamping gerbang yang akan ditutup. Disana ia bertemu dengan guru bertampang seram.

"Assalamu'alaikum pak." sapa Tian ramah.

"Wa'alaikumsalam, gimana mas? Ada yang bisa saya bantu?"

"Eh... Anu... Boleh kenalan dulu pak? Biar gampang manggilnya kan? Hehe..."

"Haha... Boleh kok Mas, nama bapak Ari Wicaksana. Panggil saja Pak Ari."

"Oh, iya pak. Nama saya Maulana Aditian. Ngomong-ngomong, pendaftarannya masih dibuka kan pak?"

"Masih Mas. Masuk saja ke ruang pendaftaran disana." jawab Pak Ari sambil menunjuk ruang pendaftaran.

Kaka mengangguk paham lalu menjawab,
"Oh, iya pak Makasih. Saya kesana dulu," pamit Kaka lalu meninggalkan Pak Ari.

Tian langsung bergegas menuju ruang pendaftaran.

Sesampainya disana, Kaka bertemu dengan seorang wanita berambut panjang sepunggung tengah membawa kardus berisi formulir pendaftaran.

Tian merasa tidak tega liat wanita membawa kardus berisi formulir itu.

"Kak kak boleh saya bantu bawain?."

"Ooh, nggak usah Mas, nggak papa saya bisa sendiri kok hehe.."

"Sini lah Kak, nggak papa Kak itung itung ibadah hehe..." ujar Tian sambil tersenyum senyum.

Wanita tersebut bingung

"Emmm, yaudah deh kalo kamu maksa hehe. Tolong bawain kardus ini saya mau ambil satu kardus lagi."

"Oke Kak"

Setelah wanita tersebut mengambil kardus yang lainnya, mereka berjalan melewati lorong kelas yang sepi karena juga hari libur wkwk.

Tian terlalu canggung untuk suasana seperti ini, mereka jalan berdua tanpa ada perbincangan suatu apapun.

Sampailah mereka di Kantor tempat dimana para guru berkumpul. Di situ tidak banyak guru yang datang.

"Emm, Kak boleh kenalan nggak? saya Maulana Aditian, panggil aja Tian"

"Boleh kok, Saya Ratih Permata Sari, panggil aja Ratih."

"Oke Kaak.
  Kak Ratih, kakak kelas berapa di sini?"

"Kakak kelas 11 ipa Yan,gimana kamu mau daftar kan?"

"Engga Kak, Ya iya lah wkwk lagian kalau ngga daftar ngapain Tian kesini"

"Hahahah... Mau masuk IPA atau IPS nih, omong omong Kakak dari kelas IPA"

"Wah, ternyata kakak dari kelas IPA toh. Emmm... Emang apa bedanya kelas IPA sama IPS?."

"Ya pendapat Kakak sih kalo IPA orangnya kalem kalem hehe.. kalo IPS kan orangnya pada lumayan agresif."

Setelah mereka berbincang bincang lumayan lama Kaka dan Ratih keluar kantor.

"Yan, Kakak pulang dulu soalnya juga udah kelar urusannya hehe..."

"Oke kak, kalo gitu Tian ke ruang pendaftaran dulu ya kak."

"Siaaap."

Merekapun berpisah ,Ratih pulang dan Tian pun masuk ke ruang Pendaftaran.

"!|^_^|!"

Next Insyaallah Update seminggu lagi...

Tunggu boss wkwk

Naik gunung bawa tenda
Pencet bintangnya jangan lupa :v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

School Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang