3. hilang

231 44 1
                                    

pesawat bergetar hebat, dari dalam, Heejin berdoa agar dirinya bisa selamat dengan melihat puing puing pesawat yang sudah jatuh serta sayap pesawat yang mengekuarkan asap hitam.

Heejin memejamkan mata, bersiap menunggu kematian datang, namun siapa sangka, dikala jatuhnya pesawat dengan badan pesawat yang hancur terbakar di lautan, Heejin masih dapat membuka mata, namun yang dia lihat biru, dan ikan. serta merasakan badannya basah.

dengan cekatan walau tangan dan kakinya masih sakit hingga mengeluarkan darah karena terjepit kursi penumpang di depannya, Heejin tetap berenang melewati puluhan mayat dengan banyak darah.

di bagian pintu, Heejin mengalami sedikit kesusahan karena memang pintu macet. Heejin melihat badan pesawat sekitar, berharap ada yang celah lumayan besar agar dia dapat keluar. HeeJin harus cepat karena nafasnya sudah hampir habis.

dengan cepat berenang dan mengambil puingan besi sebagai senjatanya, Heejin berhasil keluar melalui jendela di tempat pilot walau kakinya sempat tersetrum karena aliran listrik yang masih mengalir. dengan rencana segera naik ke permukaan pesawat agar mendapat pertolongan, Heejin malah terseret ombak beberapa meter dari lokasi.

walau kaki dan tangannya sakit, Heejin tetap berenang menuju bangkai pesawat berharap pertolongan segera datang. namun Heejin tidak sampai, tenaganya habis, berakhir dengan Heejin naik di atas puingan pesawat yang masih mengeluarkan asap hitam.

tak lama pertolongan datang, Heejin melambaikann tangannya, namun diluar dugaan, Heejin dengan puingan sayap pesawatnya terseret beberapa meter karena ombak, Heejin merasakan semuanya putih, lalu menghitam, dan hilang.

"kilas berita, pesawat xx01 jatuh di perairan sekitar Kuala Lumpur, diketauhi pesawat dengan kapasitas 300 orang jatuh karena adanya masalah pada mesin pesawat. masih ditemukan 200 korban meninggal, 90 orang luka berat dan 10 orang hilang, sekian kilas berita dari kami"

Hyunjin yang asyik makan kuaci hampir saja menelan kulitnya.

"Min, Han, sini deh lo!" teriak Hyunjin. Han dan Seungmin menghampiri Hyunjin yang masih terkejut tentang berita jatuhnya pesawat yang dinaiki Heejin.

"kenapa heh itu muka? jelek lo" Han menepuk pipi Hyunjin.

"gue kaya pernah tau pesawat yang dimaksud" gumam Seungmin mencoba mengingat.

"ya kan yang tau pesawat kek gitu bukan lo doang" timpal Han.

"jangan bilang itu pesawat yang dinaiki Heejin" Raut hyunjin berubah serius, tersirat kekhawatiran besar yang terpancar.

"enggak lah" Han berusaha mengelak.

Seungmin menatap lemari dekat televisi, menatap 'teman' nya yang sedang duduk di atasnya.

"lo bisa cari tau itu beneran pesawatnya Heejin? tau kan Heejin yang mana?" tanya Seungmin dalam hati.

'teman' Seungmin itu turun dan mengangguk pelan sebelum menghilang.

"gue harus telfon kak Jungkook" Hyunjin sedang mencari kontak Jungkook ketika jungkook menelpon terlebih dahulu.

"halo?"

"Heejin korban hilang" Jungkook berkata singkat dengan suara parau.

"j-jadi? b-beneran?" Hyunjin mendadak kaku, belum terima apa yang dilihat dan didengarnya. telpon diputus sepihak dengan perasaan campur aduk.


masih ingat dengan Kim? sepupu Hyunjin yang mempunyai hubungan lebih dari itu namun masih terjaga rapat rapat.

perempuan itu berjalan dengan wajah senang kearah kafe, pasalnya laki-laki yang menjadi pacarnya beberapa tahun terakhir mengajak bertemu.

"hai kak" Kim duduk ketika melihat Yeosang duduk dengan memainkan ponselnya.

"kamu mau pesen?" tanya Yeosang.

"sama aja kak" Jawab Kim tersenyum.

setelah memesan dan berbicara ringan, Yeosang terbatuk ringan untuk memulai inti pembicaraan.

"kita udahan ya?"

"kenapa?"

"kakak jatuh hati sama orang lain" jawab Yeosang setenang mungkin.

"oh"
"mmm yaudah, makasih ya kak udah mau jadi pacar Kim beberapa tahun ini, walau beberapa tahun inj ga sebentar" Kim tersenyum setenang mungkin, menatap manik Yeosang.

"kamu..... ga sakit hati?"

"sakit kak, sakit banget" jawab kim dengan tersenyum menatap tepat manik Yeosang, menimbulkan rasa bersalah yang dalam dalam Yeosang.

"mm, yaudah kak, Kim pulang dulu ya, ada kelas bentar lagi" Kim terlihat buru buru pergi, meninggalkan Yeosang yang tengah merutuki kebodohannya.



hai! aku bakal ga update seminggu, karena mau uts :"(((

[2] With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang