Aku berusaha menerima pencahayaan yang masuk melalui indra penglihatanku.
Aku sedikit demi sedikit mulai mencoba membuka kelopak mataku yang sedari tadi sulit untuk di buka.
Aku lebih memilih untuk duduk di kasur ku terlebih dulu,sambil mengumpulkan niat untuk memasuki kamar mandi untuk segera membersihkan diriku.
Setelah beberapa saat,aku pun mulai memasuki kamar mandiku.
Aku memang sudah terbiasa untuk bangun sendiri,terlebih lagi ibuku selalu saja mengucapkan perkataan ini.
"Jisoo-ya,kau ini sudah besar,masa kau mau terus ibu bangunkan sih".
Akhh,aku selalu pusing saat mendengar perkataan itu.
Setelah selesai membersihkan diriku,aku lebih memilih mempersiapkan perlengkapan kantor yang akan aku bawa terlebih dahulu,daripada harus mengenakan pakaian.
Aku mulai memasukkan buku,laptop,dan perlengkapan kantor lain yang aku butuhkan.
Tak lupa,aku pun membawa jam tangan kesayanganku,yaitu pemberian dari Taeyong.
Ya,dulu waktu pertama kali aku berpacaran dengannya,ia memberikanku sebuah jam tangan dan sebuket bunga.
"Jisoo-ya,kau harus selalu memakai jam tangan pemberianku kemanapun kau pergi,harus pokoknya!".
Mengingat perkataan manis yang dulu selalu Taeyong ucapkan kepadaku membuatku ingin menangis saja.
Namun,aku harus tetap berusaha tegar dan selalu terlihat baik-baik saja di depan semua orang.
Aku pun mulai mencari pakaian kantor yang akan aku kenakan untuk pergi ke tempat kerja baruku.
Seperti baju,rok dan jangan sampai lupa make up.
Setelah selesai aku pun segera mengoleskan make up tipis di wajahku agar aku tidak terlihat pucat.
Aku sudah selesai mengemas diri dan mulai memakai sepatu higheels ku,namun aku seperti mengingat sesuatu.
Aku pun melirik sesaat ke arah jam tangan yang sudah melingkar manis di pergelangan tanganku.
ASTAGA!!!
Aku sudah terlambat!!!
Dengan sangat tergesa-gesa,aku pun memesan taksi online untuk alat transportasi ku menuju kantor.
Namun pagi ini,ibuku sudah pergi lebih pagi untuk mencari bahan makanan untuk nanti siang.
Setelah beberapa saat,taksi online yang aku pesan pun telah sampai di pekarangan rumahku.
Aku pun segera mengunci pintu dan memasuki mobil sang supir.
Aku menghela nafas."Cepat sedikit ya pak,aku sudah sangat telat".Ucapku di balas anggukan cepat oleh sang supir.
Setelah membayar transportasi kepada sang supir,aku pun berlari tergesa-gesa menuju ruangan Tuan Seokjin dengan perasaan yang sulit di artikan.
Tok!! Tok!!
Dengan penuh kepercayaan diri,aku pun mengetuk pintu Tuan Seokjin.
Setelah beberapa saat aku menunggu,namun tidak juga ada jawaban akhirnya aku pun mulai membuka pintu itu secara perlahan.
"Ma-maaf pak".Ucapku sambil melangkah masuk dengan kaki yang gemetar.
Tuan Seokjin menoleh dengan wajah datar nya."Kan sudah saya peringatkan,jangan terlambat".Ucapan Tuan Seokjin membuatku semakin menundukkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Biggest Mistake
Fanfiction[M] Seokjin,terlahir dari keluarga besar.Mempunyai paras yang sangat tampan bahkan bisa di bilang cukup sempurna. Dia selalu menjadi pusat perhatian di mata para wanita.Namun sayang,dia menutup rapat-rapat hatinya hanya untuk seseorang yang ia cint...