3#) Reydan kutu kupret

95 7 3
                                    

SHEARAYLA

.

.

.

.

Ada perasaan aneh,dan berbeda saat ku lihat dirimu. Aku pun juga belum mengetahui apa itu.


_Reydan Segandara_






*****
ia sedikit terkejut karena Reydan sedang merokok dan.........
Tiba-tiba saja Shea mengambil rokok dari Reydan dan menginjak rokok itu.

    Shea memang tidak suka dengan asap rokok. Alasannya karena dia punya penyakit yang disebabkan oleh asap rokok dan itu dari Bapaknya. Bapak Shea adalah perokok aktif yang tidak bisa satu hari tanpa rokok. Dan Shea pasti marah jika bapaknya merokok dan berada di dekatnya, otomatis ia langsung menjauh, jika Bapaknya sedang merokok.
Shea biasanya membuang rokok yang ada di meja/ tas bapaknya ia melakukan itu karena dia  sayang/khawatir dengan kesehatan bapaknya . Dan kali ini dia tidak tau mengapa feelingnya menyuruh Shea untuk mematikan rokok itu.

"Apa-apaan sih lo? Mau apa lo kesini? Nggangu orang aja." Ucap Reydan ketus.

"Bisa nggak sih njaga kesehatan! Kesehatan tu penting!" Balas Shea dengan ketus juga.

"Emangnya Lo siapa? Ngatur² ha? Lo belum njawab pertanyaan gue, knp Lo kesini?." Balas Reydan dingin.

"Ya gapapa. Gue kesini mau minta maaf tentang masalah dikantin tadi, Ama masalah barusan. Kalo Lo ga mau maafin, ya udah si gue ngga peduli, gue hidup ngga bergantung sama maaf Lo." Balas Shea yang tadinya lembut tapi tiba-tiba nyolot.

"Lo niat minta maaf nggak si?." Balas Reydan dengan datar.

"Iya gue niat kok, Lo pasti ga mau maafin ya? Iya kan? yaudah si bodo amat." Balas shea dengan ogah-ogahan dan ingin meninggalkan Reydan tapi tangannya ditahan oleh Reydan.

"Apa lagi sih gue kan udah minta maaf." Balas Shea dengan cemberut.

"Hm gue maafin, tapi Lo harus pulang sama gue nanti. Gue nggak Nerima penolakan!!".balas Reydan dengan sedikit datar juga tersenyum singkat kepada Shea dan pergi dari rooftop begitu saja.

"Ishh gilakkkkk dia kalo senyun manis buanget, ganteng banget sihh anjirrr." Ucap Shea dengan pipi merah padam dan berteriak-teriak kegirangan.

Shea pun menuruni rooftop dengan senyum merekah. Saat perjalanan menuju kelasnya pun ia menyapa dan tersenyum kepada orang kakak kelas/adek kelasnya. Padahal biasanya ia sangat ANTI dengan dekkel maupun kakkel.

Sesampainya di kelas ia pun duduk dan menyangga dagu dengan kedua tangannya. Sambil membayangkan kejadian tadi. Dengan senyum yang sangat lebar.

Noya yang habis dari kantin pun bingung atas kelakuan Shea ia fikir Shea akan murung karena kemungkinan besar Reydan tidak memaafkannya, tapi knp saat ini ia malah tersenyum lebar? Tanya Noya pada dirinya sendiri. Karena penasaran Noya pun menghampiri Shea dan membuyarkan lamunan Shea.

"She tadi gimana? Lo dimaafin sama Reydan?." Tanya Noya sambil menepuk bahu Shea dan memasang muka khawatir.

"Iya gue dimaafin,tapi ada syaratnya." Balas Shea. "Masak sih She? Lo bercanda kan? Emang apaan syaratnya??." Tanya Noya yang kaget dan heboh.

"Gue harus pulang sama dia." Balas Shea dengan wajah datar karena ia sedang berpikir, (nanti Feny pulang ama siapa kalo gue  pulang sama Reydan ya?.) Tanyanya dalam hati.

SHEARAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang