Malam panjang

701 44 0
                                    

Jennie Pov

Terkadang sangat mudah melupakan kenyataan aku sedang berciuman dengan Vampir.bukan karena ia terkesan biasa-biasa saja atau mirip manusia,sedetikpun aku takkan pernah melupakan bahwa aku mendekap seseorang yang lebih menyerupai Malaikat daripada manusia.

bukan karena ia terkesan biasa-biasa saja atau mirip manusia,sedetikpun aku takkan pernah melupakan bahwa aku mendekap seseorang yang lebih menyerupai Malaikat daripada manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi karena ia memberi kesan seakan-akan bukan masalah menempelkan bibirnya dibibirku,wajahku,leherku.ia mengaku sudah lama mampu mengatasi godaan yang dulu pernah ditimbulkan darahku terhadap dirinya,bahwa bayangan akan kehilangan diriku telah membuat gairahnya untuk menghisap darahku lenyap sama sekali.

Tapi aku tau bau darahku masih membuatnya nyeri,masih membakar kerongkongannya seakan akan ia menghirup api.

Aku membuka mata dan melihat matanya juga terbuka,manatap wajahku.rasanya tidak masuk akal setiap kali ia memandangiku seperti itu.seolah-olah aku ini hadiah bukan pemenang yang justru sangat beruntung .

Sesaat tatapan kami bertemu,matanya yang keemasan begitu dalam hingga aku membayangkan bisa memandang jauh hingga kedalam jiwanya.Konyol rasanya bahwa kenyataan itu, eksistensi jiwanya pernah dipertanyakan,walaupun ia vampir.ia memiliki jiwa yang paling indah,lebih indah daripada pikirannya yang brilian atau wajahnya yang rupawan atau tubuhnya yang indah.

Ia membalas tatapanku seolah-olah ia bisa melihat jiwaku juga,dan seolah-olah ia menyukai apa yang dilihatnya.Tapi ia tidak bisa melihat kedalam pikiranku,seperti ia bisa melihat pikiran orang lain.Entah mengapa bisa begitu,Tak ada yang tau..mungkin ada yang aneh dengan otakku yang membuatnya kebal terhadap hal-hal luar biasa dan menakutkan yang bisa dilakukan sebagai makhluk imortal.

(Hanya pikiranku yang kebal,tapi tidak dengan tubuhku karena tubuhku masih bisa dipengaruhi para Vampir dengan kemampuan yang berbeda dengan Taehyung)

Tapi aku benar-benar bersyukur pada entah kelainnan apa yang membuat pikiranku tetap misterius.memalukan sekali kalau yang terjadi justru sebaliknya.kutarik lagi wajah Taehyung kewajahku.

"Kalau begitu,jelas aku akan tetap disini," gumam Taehyung sejurus kemudian.

"Tidak,tidak.inikan pesta bujanganmu.kau harus pergi,"meski mulutku berkata begitu,jari-jari tangan kananku tetap meremas rambutnya,dan tangan kiriku merengkuh punggungnya,kedua tangannya yang dingin membelai wajahku.

" pesta bujangan dirancang untuk orang-orang yang sedih karena akan meninggalkan masa lajanganya.sedangkan aku justru bersemangat melepasnya,jadi sebenarnya tak ada gunanya,"

"Benar" aku menghembuskan napas dikulit lehernya yang dingin membeku.

Ini nyaris mirip dengan tempat bahagiaku.Soo hyun Appa tidur nyeyak dikamarnya,jadi praktis kami hanya berduaan saja.kami bergelung ditempat tidurku yang kecil,sebisa mungkin berpelukan erat,walaupun terhalang selimut afghon tebal yang kulilitkan ditubuhku bagai kepompong.sebenarnya aku tidak suka memakai selimut,tapi bagaimana bisa bermesraan kalau gigi-gigiku bergemeletukan.Soo hyun Appa akan
Curiga kalau aku menyalakan pemanas dibulan agustus.

Twilight (Taennie version) : Breaking dawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang