CHAPTER 10

998 71 21
                                    

Disclaimer: Cerita ini milik saya, semua karakter Inuyasha milik Rumiko Takahashi, saya hanya meminjam nama mereka. Saya tidak mengambil keuntungan dari penulisan cerita ini dan tulisan ini hanya sebagai hiburan semata.

Notes! Tulisan ini terinspirasi dari lagu Kim Bo Kyung — I Guess Its You (OST Six Flying Dragons)

________

“Kau tidak berniat mengembalikannya padaku?” tanyaku pada Kikyō.

“Mengembalikan apa?” tanya Inuyasha masih kebingungan, “Kagome, bisa kau jelaskan padaku?”

“Kau akan menyesal saat mendengarnya,” jawabku.

“Aku tidak peduli. Menyesal atau tidaknya, biar aku yang putuskan. Kau tinggal menceritakannya padaku. Bisakah?”

“Baiklah, jika itu maumu.”

Kikyō hanya diam tidak berkutik. Dia tidak berani mengatakan sepatah kata pun dari bibir manisnya. Aku rasa, acuh dan diamku padanya sudah cukup. Aku harus lebih tegas pada Kikyō semenjak kejadian waktu itu, yang membuatku tidak bisa bertemu dengan Sesshōmaru untuk beberapa waktu, aku tidak peduli lagi jika orang berkata bahwa aku reinkarnasi Kikyō yang egois.

“Selama ini, dia memiliki shikon no tama. Sebuah shikon no tama yang dibawanya itu utuh, sebuah bola empat arwah yang kau inginkan lima puluh tahun yang lalu. Dan sebelum aku kembali ke duniaku beberapa waktu yang lalu, aku sempat memberikannya shikon no tama milikku, hasil dari kita mengumpulkan bersama,” terangku.

“Sebentar, jadi maksudmu shikon no tama itu ada dua? Begitukah Kagome-chan?” tanya Sango mencoba mencerna apa yang kukatakan.

“Ya. Kikyō telah membuat permintaan pada shikon no tama yang dibawanya selama ini, aku tidak tahu apa yang dimintanya. Yang kutahu, setelah kuberikan shikon no tama yang selama ini kubawa, ia menodainya perlahan-lahan.”

“Berhentilah menjadi orang yang seolah mengerti keadaanku!” teriak Kikyō pada akhirnya tanpa memandang siapa pun kecuali diriku.

“Apa kau lupa bahwa kau pernah bercerita padaku tentang hal itu? Tentang alasanmu memakai shikon no tama yang diinginkan Inuyasha lima puluh tahun yang lalu?”

“Apa?!” tanyanya dengan wajah yang melongo, kebingungan seolah kedoknya baru saja terbongkar di hadapan orang yang dia sayangi.

“Kau tidak perlu lagi berpura-pura seperti itu,” jawab Inuyasha dengan nada dingin, “aku tahu Kagome tidak akan pernah berbohong padaku,” lanjut Inuyasha dengan mengalihkan pandangan tajamnya pada Kikyō.

“Kau meragukanku setelah selama ini?” jawab Kikyō berdecak tak percaya

“Hn. Lagipula, lima puluh tahun yang lalu, kaulah yang menyegelku, apa kau kira aku lupa hanya karena aku mencintaimu?”

“Aku melakukan itu demi kebaikanmu,” jawab Kikyō memelas.

“Kebaikanku?” Inuyasha berjalan mendekat ke arah Kikyō, “kalau begitu sekarang putuskan, ini kulakukan demi kebaikanmu dan kebaikan kita. Kau pilih tetap bersamaku atau shikon no tama?”

Tanpa memberikan jeda untuk menjawab pertanyaan tersebut, Inuyasha langsung memilih untuk meninggalkan tempat itu tanpa menggubris apa yang dikatakan oleh Kikyō. Dalam hitungan detik, Inuyasha sudah berjalan cukup jauh meninggalkan kami dan Kikyō berjalan mendekat ke arahku, menyalahkanku bahwa semua ini ulahku.

“Semua ini karenamu!”

“Aku? Kaulah yang memulainya lima puluh tahun yang lalu! Jangan mencoba untuk menghindar dari kesalahanmu dengan melemparnya pada orang lain. Belajarlah untuk bertanggung jawab!”

「✔」 Nightwish: TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang