Satu Minggu berlalu, aku dan dia menjadi sering bersama, aku menjadi dekat dengannya.
Hingga pada suatu hari, aku tidak melihatnya di sekolah, aku pikir dia terlambat, aku hanya berfikir tidak seperti biasanya dia terlambat masuk sekolah, secara dia kan murid yang paling rajin dikelas hahaha.
*10menit setelah bel masuk berbunyi
"Tok tok tok..." (Suara ketukan pintu)
*Pintu dibuka dari luar
"Permisi, selamat siang buk" ujar bapak Waka kepsek kesiswaan
"Iya, siang pak, ada apa ya pak?" Ujar ibu ****
"Saya ingin memberitahukan bahwa ***** tidak masuk karena sakit buk, tadi orang tuanya menelfon saya" kata bapak Waka kepsek kesiswaan
"Oh iya pak, terima kasih infonya" kata ibu ****
Entah mengapa mendengar kabar itu, aku merasa tidak bersemangat, "apa karena dia tidak masuk sekolah?, Kok tiba-tiba sakit?" Pertanyaan itu terus berputar di otakku, rasa semangat pergi, rasa khawatir datang, seperti itulah perasaanku saat itu. Aku hanya heran, mengapa aku harus mengkhawatirkan dia? Memangnya siapa dia? Dia punya orang tua, dia juga sudah besar, dia bisa mengurus dirinya sendiri, tapi mengapa aku terus memikirkan dia yang tidak masuk karena sakit? Aku merasa kesal pada diriku, aku mencoba mencari kesibukan dengan mengerjakan tugas yang lain, tapi rasa khawatir itu memang tidak bisa ku sembunyikan, semakin ku sembunyikan semakin besar rasa itu muncul, ibarat kata seperti bara yang telah berkobar dan ditiup lagi oleh angin maka bara itu akan semakin berkobar.
Hari itu disekolah, entah mengapa aku merasa sangat tidak bersemangat, karna aku tidak melihatnya, biasanya kami berdua suka pergi ke kantin, bercanda di kelas, dsb. Baru satu hari aku tidak melihatnya, satu hari itu serasa satu tahun bagiku, entah mengapa aku terfikir sedang apa dia di rumah? Apakah dia sedang berbaring di kasurnya? Atau dia malah sibuk dengan gamenya? Seketika aku berbicara pada diriku sendiri, "Apa sihh yang kamu pikirin Rin?, Ngapain coba kamu mikirin dia sampe segitunya?, Paling besok juga masuk."
*Bel pulang sekolah berbunyi
Aku berkata dalam hati, "apa aku menjenguknya saja ya?, Kayaknya aku jenguk aja deh, biar gak kepikiran terus."
*Aku berjalan menuju gerbang sekolah
Setibanya ak di gerbang, aku baru ingat dan aku pun berkata dalam hati, "Oh iya, kamu kan gak tau rumahnya dimana Rin, aduhh bodoh banget sihh!!!, Gimana kamu mau ke rumahnya coba, rumahnya dimana aja gak tau.
Akhirnya aku memutuskan pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, aku membuka hp ku, dan mengecek apakah ada notif darinya?, Ternyata tidak ada dan aku ingin sekali memulai chat duluan, tapi gengsiku terlalu tinggi untuk itu. Dan aku juga takut disaat aku chat dia, dan dia sedang istirahat pasti dia terganggu. Jadi aku mengurungkan niatku itu.
•••
*Malam hari
"Kenapa kepikiran dia terus sihh, ah bodo amatlah, chat aja deh."
Aku pun memutuskan untuk memulai chat duluan
"Hai, gimana udah mendingan?" Chat ku
*10menit kemudian
Aku mengecek lagi, ternyata dia belum membaca pesanku itu, aku berkata dalam hati "kok dia gak read chat aku ya?, Ah positif thinking aja deh, mungkin dia udah tidur."
Aku pun memutuskan untuk tidur•••
*Esok hari
Aku terbangun karena hp ku berbunyi, setelah ku lihat ternyata notif darinya, aku pun cepat-cepat membacanya.
"Sorry ya baru bales, semalem aku udah tidur, udah mendingan kok dari pada yang kemarin."
"Syukur deh, hari ini masuk sekolah gak?" Tanyaku
"Kayaknya besok deh, soalnya mama aku masih nyuruh aku untuk istirahat dulu."
"Yahh, yaudah deh, get well soon..."
"Ok, thanks ya."
"Yourwelcome"
•••
Entah mengapa aku senang dia sudah membaik, tapi aku juga sedih karena dia baru bisa masuk sekolah besok, aku merasa heran dengan diriku sendiri, "mengapa aku sering merasakan hal-hal aneh? ", Ah lebih baik aku siap" ke sekolah, dari pada memikirkan hal yang tidak penting.
Aku pun bersiap siap untuk pergi ke sekolah.
YOU ARE READING
First Time Fall In Love [COMPLETED]
RomanceKisah seorang perempuan yang baru pertama kali merasakan rasanya jatuh cinta!.