*Di sekolah
Aku memandangi tempat duduknya, berfikir kapan aku melihatnya, padahal besok dia akan masuk sekolah, tapi mengapa aku tidak sabaran menunggu dia masuk sekolah, kata besok serasa sangat lama bagiku, aku seperti sedang menanti malam datang dan berganti fajar di keesokan harinya, padahal aku baru saja berangkat ke sekolah. Konyol? Sangat, karena aku tidak pernah seperti ini sebelumnya, aku tidak pernah memikirkan kapan malam akan datang, dan kapan fajar akan muncul, tapi sekarang aku memikirkannya, memikirkan dia yang katanya besok akan masuk sekolah, dan aku sangat menanti hari esok.
•••
Entah mengapa aku merasa aneh dengan diriku sendiri, aneh? Ya... Aku merasa aneh, aku pun tak tahu apa yang terjadi pada diriku saat ini, aku sempat berfikir apakah aku mengidap ellipsism?, Ah tidak mungkin aku mengidap ellipsism, yang benar saja hahaha kataku dalam hati.
•••
Aku mengikuti semua mata pelajaran dan tak terasa bel pulang pun berbunyi, aku pun keluar dari kelas dan berjalan menuju gerbang dan seperti biasa aku menelfon orang tuaku agar menjemput ku, tapi ketika aku mau menelfon, ada yang memanggilku, aku bingung siapa dia? kenapa dia tahu namaku?, aku pun menghampiri orang itu, dan dia membuka helmnya, aku terkejut ternyata itu Vino, ya!! Vino adalah laki-laki yang belajar bersamaku di perpustakaan seperti yang ku ceritakan di chapter sebelumnya, dia juga yang mengantarku pulang hahaha. Aku terkejut
"Kok kamu disini?, Lagi sakit kok keluyuran sih..." Kataku
"Aku mau jemput kamu, bosen di rumah hahaha, belum minta jemput kan?" Tanyanya
"Belum kok, hahahaha lucu ya kamu, Dateng ke sini cuma mau jemput aku?" Kataku sampai tertawa terbahak-bahak
"Oh, jadi kamu gak mau aku jemput nih?" Katanya
"Emangnya aku ada bilang kalo aku gak mau di jemput sama kamu? Hahaha" kataku
"Berarti ada yang pengen di jemput nih hahaha" katanya sambil tertawa
"Ihhh, udah ah aku minta jemput papa ku aja" kataku
"Janganlah, aku udah jauh-jauh masa kamu pulang sendiri?, Tega?" Katanya
Aku pun dengan tidak banyak bicara, langsung naik ke motornya yang tinggi itu.
"Kok ga jalan?, Aku mau cepet-cepet pulang, orang tuaku pasti udah nunggu di rumah"
"Pegangan dong, nanti kalo jatuh, aku yang disalahin sama orang tuamu"
Aku pun memegang bahunya, tapi dia masih belum juga menjalankan motornya
"Kok pegangan di situ?, Pegang yang bener lah" katanya
"Iya-iya" jawabku
•••
Jujur aku sangat malu saat itu, dia pun menjalankan motornya. Tapi entah mengapa aku merasa senang bertemu dengannya, ditambah dengan sikapnya itu hahaha, aku tertawa dalam hati.
YOU ARE READING
First Time Fall In Love [COMPLETED]
RomanceKisah seorang perempuan yang baru pertama kali merasakan rasanya jatuh cinta!.