Part 04

370 43 4
                                    


Semalaman Samatoki tidak bisa tidur, bukan hanya karena memikirkan persiapan kepindahan sekolah Nemu. Tapi dia juga memikirkan arti pelukan hangat dari Ichiro tadi siang. Kalau mengingatnya, hati Samatoki jadi berdebar-debar tak karuan. Wajah Ichiro selalu terbayang di benaknya, membuat hasrat ingin memilikinya timbul dari balik hati Samatoki. Hasrat itu semakin membuncah disaat ada notifikasi pesan masuk dari Ichiro.

Samatoki yang dari tadi rebahan, langsung otomatis bangkit dan duduk, membuka dengan cepat notifikasi itu, dan membaca chatnya.

Ichiro: Bagaimana keadaan Nemu?

Kesal, kenapa yang ditanyakan malah kondisi adiknya? Padahal yang dichat adalah kakaknya. Samatoki mendadak kesal, kesenangannya pun buyar.

Samatoki: Kenapa nanyain Nemu? Gak nanyain kondisiku? Bocah sialan

Ichiro: Apa sih? Kenapa kamu mendadak marah? Kan aku belum selesai ngetik, sudah diprotes seperti ini

Samatoki: Lagian kamu nanyain Nemu, bukan aku

Ichiro: ..............

Samatoki: ........apa?

Ichiro: Yaudah, aku tanya sekarang, Samatoki-san sedang apa?

Samatoki: Sedang mikirin kamu, bodoh!

Ichiro: .............

Samatoki: .........

Ichiro has leave the chat

"APAAN SIH???", Samatoki malah kaget sendiri dengan reaksi Ichiro. Padahal tadi dia iseng-iseng ngetik kalimat itu. Tapi nggak nyangka, bahwa reaksinya bakal begini.

Buru-buru, Samatoki mencoba menelpon Ichiro menggunakan fitur aplikasi chat tadi.

Tidak diangkat.

Sial! Umpat Samatoki dalam hati. Perasaannya campur aduk, antara kesal dan panik. Dia mencoba menelpon Ichiro, namun tidak bisa tersambung.

Jangan-jangan udah diblock?

Malam itu, Samatoki sibuk menelpon Ichiro, dan makin membuatnya tidak bisa tidur.

****

"dia tidak ada di kelas, mau apa? Senpai sialan?", Kuko menyambut Samatoki dengan kalimat yang pedas. Dia tahu, bahwa Samatoki datang ke gedung kelas 1 hanya untuk mencari Ichiro di jam istirahat.

Kening Samatoki mengernyit dan menatap Kukou dengan tajam. Ada apa sih, dengan bocah pendek dengan kepala merah menyala ini?? Yang katanya calon biksu, tapi kelakuan bejat seperti berandalan yang kemarin menghajar Samatoki.

"bilang padanya, aku mencarinya"

"gak mau"

"HEI!", Samatoki meninggikan suaranya, reflesk tangannya meraih kerah baju Kukou dan menariknya.

Gara-gara hal itu, lagi-lagi Samatoki menjadi pusat perhatian. Tapi akhirnya dia menahan diri supaya tidak menonjok muka Kukou yang menatapnya dengan seringai nakal. Rupanya anak ini sengaja mengganggu Samatoki.

Kalau saja, dia tidak ingat akan skorsnya, Samatoki pasti sudah melayangkan bogem mentah ke bocah pendek itu.

"tch, bocah brengsek", umpat Samatoki setelah melepaskan cengkeramannya dari Kukou. Sambil membalikkan badannya, Samatoki pun melengang pergi dengan kesal.

Sejak kemarin, dia tidak bisa menghubungi maupun menemukan Ichiro. Bahkan di tempat biasanya,di belakang sekolah, Ichiro dan bekalnya tidak nampak sama sekali. Sepertinya dia sengaja menghindar. Seharusnya Samatoki tidak menulis seperti itu kemarin. Tiba-tiba saja dia dihinggapi oleh rasa penyesalan.

Suzuran - Lily -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang