Taeyong tak pernah membayangkan bagaimana rasanya mempunyai ayah. Ia merasa sedikit canggung dan bingung harus bersikap bagaimana.
"Letakkan koranmu ketika sedang makan sayang."
"Hehe maaf maaf.."
Taeyong bisa melihat bahwa ibunya terlihat lebih bahagia setelah Ayah tirinya pindah ke rumahnya. Mata bulatnya kemudian menatap Taehyung dengan tatapan menilai.
Taehyung terlihat seperti orang baik. Apalagi ia juga tampan. Cocok dengan ibunya yang super cantik. Menurut Taeyong.
"Gotta go. Gotta—"
"Nghh.."
"Sstt! Pelankan suaramu sayang~ atau Taeyong akan mendengar desahan nakalmu."
"Nghh! Hngg.."
"Ahh aku mengerti. Ini sangat nikmat bukan? Sehingga kau tidak bisa menahan desahanmu."
Taehyung menggeram saat Lisa dengan sengaja mengetatnya lubangnya. Taehyung lantas meremas kedua bongkahan padat yang terus bergoyang seiring hentakan kasarnya.
Kriet
Taeyong yang penasaran dengan suara dari kamar orang tuanya sedikit mengintip. Ketika pintu sedikit terbuka, Taeyong dapat melihat ibunya tengah bersenggama dengan ayah tirinya. Mata bulatnya entah mengapa terus terpaku pada bagaimana benda pusaka besar milik Taehyung yang terus menusuk lubang ibunya.
"Eunghh T-taehyung.."
Taehyung melirik ke arah pintu saat telinganya mendengar derit pintu terbuka. Dan viola!
Ia menemukan Taeyong tengah melihat persetubuhan antara ia dengan istrinya. Lelaki mungil itu terlihat terkejut meski seharusnya tidak. Mereka sepasang suami istri, wajar bukan melakukan hal ini?
Taehyung menyeringai lalu ia membuat wajah seseksi mungkin dengan hentakan pinggul yang semakin cepat hingga istrinya menjerit kenikmatan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taeyong meneguk ludah kasar saat melihat ekspresi kenikmatan Taehyung. Ia yang tak kuat lantas berlari menuju kamarnya.
Taeyong menepukkan kedua pipinya yang bersemu saat bayangan tubuh telanjang Taehyung dan ibunya kembali terngiang.
"Sial! Apa yang telah aku lakukan!"
"Selamat Pagi Yongie."
"Selamat Pagi."
"P-pagi."
Taeyong tersenyum gugup. Ia menggelengkan kepalanya saat bayang-bayang persetubuhan orang tuanya kembali terngiang.
