Setelah memastikan kondisi Genta baik baik saja, Nara memutuskan untuk menghampiri Garuda di uks dia yakin Garuda pasti ada disitu.
Nara merasa bersalah dengan perkataannya barusan. Garuda pasti sangat sakit hati karenanya.
Nara sampai. dia mengintip sedikit gorden dan nampak Garuda sedang bersama wanita yang sama dengan yang dia lihat waktu itu. Nara hendak berputar kembali niatnya meminta maaf mungkin ditunda dulu.
"Sini Nar." Garuda membuka gordennya "Kok malah balik lagi." sambungnya lagi
Nara jalan menghampiri dia tersenyum canggung pada gadis disebelahnya.
"Yaudah sana pulang, hati hati ya." ucap Garuda halus sambil mengelus lembut puncak kepala gadis itu, nampaknya gadis itu sepantaran olehnya, dia juga tidak memakai seragam sekolah disini.
Selepas Gadis itu keluar, Garuda langsung memulai pembicaraan. Garuda menatapnya lekat dan tajam.
"Ngapain kesini?""Ngobatin luka kamu." Nara tersenyum canggung.
"Tadi udah diobatin kok sama dia."
"ha? eh oh gitu." Nara menatap sekeliling uks menghindari tatapan Garuda. "Kalian udah jalan berapa lama?" tanya Nara mulai memberanikan diri
"Apanya?" Nara hanya menjawab lewat jari telunjuknya menunjuk ke arah gadis yang pergi itu.
"Ohh dia udah lama, kenapa?" tanya Garuda lagi
"gpp." Seketika Nara merasa jengkel tanpa sebab. lalu 'pacaran' yang garuda maksud selama ini itu apa?
Garuda terkekeh geli "Dia baik Nar, peduli banget sama gue." Garuda tersenyun manis, "Kita udah ngelewatin banyak hal."
Nara beranjak dari duduknya "Ya gak pedulu juga sih." jawabnya berjalan keluar dari uks. Diam sebentar dipintu lalu memutar badannya lagi ke arah Garuda.
"Kak Genta juga baik." ucap Nara. "Kamu gak tau kan Gar kita udah ngapain aja." Nara tersenyum meledek lalu melangkah pergi. Garuda menatapnya tajam, telinganya memerah.
*****
Rasa penasaran dan emosi Garuda masih sangat tinggi tentang apa yang ia dengar dari mulut Nara di uks tadi.Garuda Menghampiri Nara yang sedang menunggu busnya datang di halte sebrang sekolahnya. Menggengam lembut tangan Nara.
"gua sama cewek yang lu liat di cafe waktu itu dan yang di uks, kita ga ada apa-apa." Jelasnya
Nara menatapnya heran "Gak pedulu juga sih." Nada bicaranya nampak acuh namun jauh di lubuk hatinya ada sedikit rasa lega.
"Sekarang gantian, lo yang jelasin yang tentang Genta."
Nara menepuk pelan lengan Garuda "Dasar bodoh! aku gak pernah ngapa-ngapain sama kak Genta dia cowo baik-baik, gak mungkin ngerusak aku."
dia gak sebaik itu Nar.
"Gak bawa motor?" tanya Nara lagi.
"Bawa, ada di sekolah."
"Loh terus kamu gak pulang?"
"Gua ada urusan sebentar jadi gak bisa nganter lo pulang, makanya mau mastiin lo naik bus dengan selamat." Garuda tersenyum tipis.
"Lo sadar gak Nar, kalo dari tadi kita masih genggaman tangan gini?" Garuda terkekeh geli.Sontak Nara melepas genggamannya.
"Tangan gua senyaman itu ya sampe lo betah gua genggam." sambung Garuda lagi masih dengan kekehannya.
"Duluan ya bisnya udah sampe." Nara langsung bergegas naik. rona merah pipinya masih terlihat jelas. garuda hanya tersenyum lembut sambil melambaikan tangannya.
*****
give a vote and i'll give my heart to you.
KAMU SEDANG MEMBACA
pesawat kertas
Teen FictionHanya dengan waktu 3 bulan untuk buat aku jatuh cinta sama kamu. Hanya dengan omongan kamu itu aku mudah percaya sama kamu. Hanya dengan secarik pesawat kertas itu buat mulai kisah antara aku dan kamu. start on : 01 september 2019