Belajar merelakan

2.9K 367 32
                                    

Lo tau gak gimana rasanya dipanggil "sayang" sama orang yang lo suka?

Atau lo tau gak gimana rasanya dipanggil "sayangku" sama orang yang lo suka?

Gimana rasanya chatting-an sama doi sampe lewat tengah malem?

Gimana rasanya telfonan sama doi sampe berjam-jam?

Gimana rasanya dia yang biasanya pake "gue-lo" berubah jadi "aku-kamu"?

Gimana rasanya doi manja ke lo?

Gimana rasanya doi sering ngusap kepala lo?

Gue tau rasanya gimana. Gue tau rasanya semua itu.

Seneng?

Oh, siapa sih yang gak seneng digituin sama orang yang lo suka?

Rasanya kayak melayang di langit tertinggi. Tapi ketika lo balik lagi ke realita, seakan seluruh semesta roboh dan maksa lo buat jatuh ke tebing paling curam.

Realita ngehempas tubuh lo dengan keras sampe hancur berkeping-keping.

Realita bilang kalo dia cuma nganggep lo "study buddy",

dan gak lebih.

Jangan terlalu kebawa perasaan. Lo gak akan tau kalo ternyata dia gitu ke semua orang, bukan ke lo doang.

Lo, cuma salah satu dari sekian banyak pemeran pendukung di lembaran cerita dia. Yang cuma muncul di satu halaman dan setelah itu menghilang sampai lembaran terakhir, kayak ga pernah ada dalam lembaran itu.

lya, lo, gak berarti apa-apa buat dia.

Dari situ gue dapet tamparan. Dia udah punya cewek. Gue harus sadar diri. Gue harus mundur.

Gue gak bisa kayak gini terus. Setahun lebih stuck di satu orang yang udah jelas-jelas gak punya perasaan yang sama kayak gue itu gak baik. Ujung-ujungnya kisah lama bakal terulang kembali.

Dia yang bahagia, gue yang memendam luka.

Mulai hari ini, gue harus mundur perlahan.

Karena gue tau, berdamai dengan perasaan yang sudah berakar dan tersebar sampai mendasar itu gak semudah mencintai sosoknya yang berbinar. Ada banyak tahapan yang harus dilewati dalam merelakan perasaan yang terabaikan.

Maka dari itu, belajar merelakan dengan perlahan menjadi satu-satunya jalan agar dapat melepaskannya tanpa beban.

Gak perlu melupakan sebagai indikator keberhasilan ㅡkarena nyatanya selama 20 tahun gue hidup, gue diajarkan untuk mengingat dan menghapal, bukan melupakanㅡ cukup dengan tersenyum melihatnya dengan orang lain sebagai pilihan aja udah jadi tanda keberhasilan.

Sekarang, ayo mulai.

Semangat, hati.

Semangat, Hyerin.

Terima kasih untuk Jaehyun yang udah memberikan perasaan bersemi pada tiap momen yang kita lalui.

Walaupun yang merasa demikian, cuma gue sendiri.

🌹🌹🌹

Pengen endingin aja rasanya, tapi gimana yaaa

Friendzone? ㅡJaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang