4

392 56 2
                                    

"La, temenin gue dulu ya?" pinta Amel pada Lala saat mereka sedang berada luar gedung perusahaan tempat mereka bekerja.

"Nunggu pacar lu dateng ngejemput?" tanya Lala yang langsung diangguki Amel.

"Iya nih, dia telat gara-gara ban mobilnya kempes," jawab Amel memberitahu.

"Mending kita tungguin di kafe biasa aja Mel sambil makan. Gue lagi laper. Gimana?"

"Kuy lah. Kebetulan gue juga lagi laper."

Lala dan Amel langsung menuju motor Lala yang terparkir di tempat parkir. Lala langsung memberikan helm pada Amel kemudian mengambil helmnya untuk ia pakai.

Setelah memakai helmnya, Lala naik dan menyalakan mesin motornya lalu memundurkan sejenak. Sesudah mundur dan Amel naik, Lala langsung berangkat menuju kafe biasa mereka nongkrong.

Awalnya perjalanan mereka aman-aman saja, hingga tiba-tiba saja di sebuah jalan yang mereka lalui diikuti oleh 1 motor dengan 2 orang di belakang mereka.

"La, kayanya kita diikutin deh," ucap Amel yang menyadari kalau mereka sedang diikuti oleh motor di belakang.

Lala yang mendengar itu langsung melirik spion kanannya dan kaget melihat motornya diikuti. "Mel, pegangan! Gue mau ngebut!"

Sekali tarikan gas, motor Lala langsung melaju dengan kencang di jalan yang tidak terlalu ramai. Namun tetap saja yang mengikuti mereka juga ikutan menambah kecepatan.

"Duh, mereka masih ngikutin, La," ucap Amel panik saat menoleh ke belakang bahkan yang mengikuti hampir dekat jaraknya.

Lala yang tahu hal itu bersiap menambah kecepatan motornya namun langsung terkejut karena tiba-tiba mesin motornya mati yang membuat laju motornya pelan hingga akhirnya berhenti.

2 orang yang mengejar itu pun langsung menghentikan motornya tepat di depan Lala dan Amel yang mulai takut.

"Gimana ini La, teriak juga gak ngebantu. Daerah ini sepi banget." Amel ketakutan saat mengamati daerah sekitar mereka yang di pinggir jalannya hanya terdapat pohon-pohon.

"Gak tau gue, Mel," sahut Lala bingung disertai rasa takut akan 2 orang yang mengejar mereka berjalan mendekat.

2 orang yang mengejar itu pun berjalan mendekati seraya tersenyum menang karena mendapatkan target mereka. Satu dari dua orang itu memegang sebuah pisau.

"Serahkan motor dan tas kalian berdua!" bentak salah satu orang.

"Kalo kami gak mau, kalian mau apa?!" balas Amel menatang.

"Kalian aka—"

WITTTT

Belum sempat begal itu menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba ada suara seseorang bersiul. Kedua orang itu bersama Lala dan Amel lalu menoleh ke arah orang yang bersiul.

"Azizi?" Lala kaget melihat Azizi tiba-tiba datang.

Azizi dengan santainya berjalan menghampiri kedua orang begal dengan kedua tangan dimasukan ke saku hoodie yang ia kenakan menatap dingin 2 orang yang berusaha berbuat jahat kepada Lala dan Amel.

"Kalian berdua beraninya sama cewek dan nyari rezeki yang haram lagi," ucap Azizi dengan santai.

"Apa mau lo?" tanya orang yang sama.

"Lawan gue kalo kalian itu laki-laki sejati," jawab Azizi.

Tanpa aba-aba kedua orang itu langsung menyerang Azizi dengan pisau dan pukulan. Namun dengan mudah dan lihai Azizi dapat menghindar bahkan menendang tangan orang yang memegang pisau sehingga benda tajam itu terlepas dan terlempar jauh.

Malaikat Pelindung Untuk LalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang