our first sight

444 64 24
                                    

10 desember



Hari ini aku genap berusia 16 tahun. Kutiup lilin di tengah sorak sorai teman-temanku, aku ikut bertepuk tangan.

Sebelumnya, aku mengucapkan syukur pada Tuhan telah mencapai usia saat ini, dengan keluarga, teman-teman, kakak-adikku.

Aku ingat ucapan Kakakku tahun kemarin. "Tidak boleh pacaran. Ketika SMA belajar yang fokus, jangan banyak main sama orang tidak jelas."

How protective he is. Ia memang seperti itu, selalu memerlakukanku layaknya barang mudah pecah.

Tetapi anehnya, lelaki itu mengenalkanku pada teman-temannya. Orang-orang tidak jelas yang sama sekali tak aku kenal sebelumnya. Dasar Kak Hoseok plin-plan.

Walau begitu dan butuh waktu lama--aku orang yang cukup sulit bersosialisasi dengan orang baru-- akhirnya aku bisa juga kenal mereka.

Terakhir kali, perlakuan yang kudapat dari mereka ialah Kak Yoongi yang mentraktirku soda kemarin siang sehabis olahraga. Jujur saja agak aneh sebab lelaki itu dikenal pelit di antara yang lain.

Kejutan ulang tahunku pun disiapkan oleh mereka. Aku tersipu, tak menyangka kalau mereka akan semanis ini.

"Kau adik kami juga." Itu kata Kak Namjoon usai aku meniup lilin.

Tidak lama aku mengerut karena Jungkook tampak gelisah sedari tadi. Aku bertanya lirih namun jadi mengerut seketika.

"Temanku Taehyung, katanya dia mau ke sini."

Taehyung? Apa dia anggota geng mereka? Tapi aku belum pernah melihatnya.

Tiba-tiba saja pintu rumah terbuka menampilkan lelaki tergopoh-gopoh dengan napas tersengal menuju kemari.

Itukah Taehyung?

"Maaf aku terlambat." Ia beralih padaku sembari tersenyum lebar.

"Hai Jihyun. Selamat ulang tahun. Kuharap kita bisa jadi teman baik. Kenalkan, aku Kim Taehyung."

Sejak malam itu dan malam-malam berikutnya, Taehyung selalu datang padaku. Entah hanya karena ingin melihat PR, atau hanya ingin ditemani jalan-jalan.

Agak aneh sebab si siswa baru ini selalu menempeliku walau aku sudah bilang kalau aku risih.

Gigih juga dia ternyata.

Walau seperti itu pun, kuakui dia sangat baik.

Lelaki itu selalu di dekatku, seperti tiba-tiba datang ketika aku hampir menyerah pada hidup, atau memelukku ketika kesakitan.

Kim Taehyung, dia salah satu orang yang paling mengasihiku. Sampai terkadang aku terpikir, jika nanti kita sudah lulus, aku pasti merindukannya.

Merindukan dia, segala tingkah menakjubkannya. Sampai kata-kata manis yang selalu menyentuh hatiku dengan perlakukannya.

Malam itu, aku tercenung sesaat, memikirkannya. Yang jelas, aku tak ingin kehilangannya.[]

𝘞𝘰𝘯𝘥𝘦𝘳𝘧𝘶𝘭 𝘜𝘴 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang