2. WOY CEKUS! (Cewe Ketus)

4 3 0
                                    

Sore ini pukul  3.30 anindya akan bersiap siap pulang ke rumahnya, berjalan menelusuri lorong sekolah dengan melisa sambil berbincang ria gak jelas.

“lo beneran gak mau bareng gue nin?” tanya melisa pada kawannya

“iya, ah elo gak bosen apa nanya gitu terus.”

“nanti lo ketemu orang gila gak jelas itu lagi, siapa namanya tadi lo cerita cereal karil”
Candaa melsa sambil tertawa.

“ariel mel, nama segampang itu kok”

“hmm jadi lo udah sampe inget fasih gitu yah” godanya

“apaan sih lo, udah sana balik!” ucap anindya mengakhiri pembicaraannya dengan melisa hari itu.

*

Di dalam bus menuju pulang sekolah seperti biasa, jika di dalam bus tidak terlalu ramai dia akan memilih duduk di dekat jendela.  Sore itu kebetulan gerimis sepertinya akan burubah menjadi hujan yang deras, sialnya anindya tidak membawa payung padahal dia selalu meletakan di dalam tasnya.

Setelah beberapa lama di dalam perjalanan melewati rintikan hujan yang membawa sendu dalam pikiran, akhirnya anindya bergegas untuk turun dan menyiapkan jaketnya untuk menutupi diri dari rintikan hujan. Dia berjalan menelusuri trotoar menuju rumahnya melewati beberapa pekarangan rumah, sepatunya mulai basah dan dia pikir dari pada harus sakit lebih baik dia meneduh  di minimarket yang pas berada di depannya.

Haus dan lelah sambil membersikah sedikit bajunya yang kotor tekena cipratan untungnya besok hari libur, jadi gak perlu pusing buat nyuci baju malem malem karna pembantu rumahnya tidak menginap hanya bekerja  hingga sore saja.

Sambil menunggu hujan reda anindya mengecek hpnya, melihat pesan apa saja yang masuk hari ini sedari tadi siang dia tak mengecek hpnya.
Tak berapa lama terdengan pintu minimarket terbuka, terlihat seseorang keluar dari sana membawa kantong plasti belanjaanya.

“Gak takut kesamber petir lo? Main hp gitu terus berdiri depan pintu, udah kesamber petir gak dapet jodoh pula hahaha... ” ucapnya dengan santai di lanjutkan dengan tawanya yang terlihat bodoh .

Ya cowo itu areal wilayah tempat tinggal mereka emang sama, tapi anehnya walau tempat mereka sama kenapa baru baru ini ketemu satu sama lain. Kita semua percaya hanya tuhan yang tahu tentang takdir seseorang.

Anindya hanya menoleh sebentar lalu memaling kan wajahnya lagi dengan cepat, yang baru dia liat adalah sosok siluman modus dan males banget untuk berhubungan dengan dia lagi.

“lo kenapa sih?” tanya ariel lagi tak bosan dengan sikap diamnya anindya

“kita udah 2 kali ketemu dan satu sekolah pula, setidaknya gue tau nama lo kek”

“buat apa!” tegas anindya

“emang nama lo segitu suci yah sampe susah di sebut, cuman untuk saling kenal doang,  Emang lo pikir gue mau jual itu nama suci lo!” ketus ariel

Tanpa menjawab Anindya pergi meninggal kan ariel yang masih ngoceh ngoceh gak jelas dan bikin harinya yang indah ini langsung ancur.

“woy CEKUS...”

teriak Ariel kepada anindya yang sudah berlari jauh darinya
Terkekehnya airel setelah menggangu anindya, padahal niatnya ingin memberi tumpangan kepada anindya.

*

Sampai di rumah seperti biasa setelah menyapa mamahnya yang juga baru pulang dari toko bungannya, dan langsung naik keatas tempat terbaik yang tidak lain kamarnya untuk dirinya meluapakan kelelahanya hari ini. Mulai dari mandi dan mengeringkan rambutnya di depan kipas anginnya, terlintas dia mengingat kejadian tadi.

Find Me Under StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang