Cewek Dingin🌸

15 6 3
                                    

🌸

Lonceng diatas pintu kaca itu berbunyi pertanda seseorang baru saja masuk kedalam cafe.Cowok jangkung dengan Jaket denim itu berjalan perlahan menuju bar cafe lalu memesan satu gelas milkshake vanilla, setelahnya dia berjalan kearah pojok cafe lalu memposisikan duduk disisi jendela. Tempat favorite nya.

Ting..

Satu notifikasi masuk kedalam ponselnya, cowok itu tersenyum remeh setelah membaca isi pesan yang seharusnya tak dia buka.

Dia menyesal datang ketempat ini, ahh dia merutuki kebodohannya yang menuruti kemauan gadis itu. Tak lama milkshake pesanan nya datang, dia Sudah tak mood meminumnya.

"Niel!!"

Panggilan itu membuat cowok yang sedari tadi menatap minuman nya mendongak, Dan mendapati Denis --sahabatnya-- berjalan kearah meja nya

"Gue kira lo jalan sama Shilla" Ucap cowok dengan rambut berponi seperti oppa-oppa Korea itu. Sementara yang diajak bicara malah menatapnya datar, Niel memberikan ponselnya pada denis

"Apa ini? Handphone gue masih bagus kok, ya walaupun mahalan punya lo sih" denis menerima ponsel niel dengan senyum kikuk

"Gue mau lo liat pesan yang ada di dalam" Jawab Niel kemudian menyandarkan punggung nya dikursi

"Lo gak kayak biasanya deh niel, kemana sifat pecicilan lo" Denis tertawa pelan kemudian mengutak ngatik ponsel Niel, tatapan nya berubah, matanya membulat.

"Kayak nya gue emang salah milih sahabat, jelasin sama gue maksud nya apa hah!!" Niel menggebrak meja kayu dihadapannya hingga membuat beberapa pengunjung cafe memperhatikan keduanya

Sorot mata tajam Niel dan rahang nya yang tegas    membuat beberapa orang berpendapat bahwa laki-laki tampan ini tengah marah besar

Denis tersenyum kecut kemudian bangkit dan menatap laki-laki yang tengah menahan amarahnya itu.

"Jadi, lo udah tau kebenarannya? Bagus kalo gitu gue gak perlu repot-repot nyembunyiin hubungan gue sama shilla setelah ini"

"Mau lo apa sih hah?"

"Gue cuma mau ngambil apa yang seharusnya jadi milik gue!! Lo udah ngambil shilla dari gue, lo udah ngambil jabatan gue sebagai ketua basket dulu, lo ambil semuanya niel" Denis melayangkan satu pukulan tepat di rahang tegas niel, membuat niel tersungkur kebelakang, beberapa orang terlihat mundur saat niel jatuh kebawah

Niel mengusap rahangnya yang terasa nyeri kemudian bangkit lalu menatap tajam denis yang sudah kehilangan emosi

"Itu dulu nis, lo gak perlu ngungkit-ngungkit lagi masa lalu. Bukannya lo udah nyerahin jabatan lo sama gue. Dan soal shilla, siapa yang dulu ngejar-ngejar gue? Siapa hah?" Niel menarik kerah baju denis membuat denis maju beberapa centi kedepan

"Lo mau shilla? Iya? Ambil, sekarang lo puas?" Niel mendorong tubuh denis hingga mundur kebelakang, kemudian merogoh saku celananya dan meletakan uang seratus ribu dimeja tadi. Setelahnya dia berjalan keluar lalu melajukan motornya membelah jalanan ibu kota.

 Setelahnya dia berjalan keluar lalu melajukan motornya membelah jalanan ibu kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang