BANGKIT

13 1 0
                                    

" Ehh , Mager banget sumpah ! Apaan coba masalah kecil hukumannya kayak selangit !" Mika mendesah tetap tidak terima dengan hukummanya.

"Aku sih sebenarnya juga mager , tapi mau bagaimana lagi ,ya ga?" Tukas Annisa canggung.

"Iya juga sih , bruhh!"

Sampailah mereka didepan pintu toilet sekolah , dengan perasaan malas dan setengah hati, Mika mulai membuka pintu toilet dan menuju toilet wanita seolah tidak memiliki harapan hidup.

"Kreeek." Terdengar suara pintu toilet terbuka dengan nyaringnya.

" Eh Sumpah ! BU Mona ! Mati Gue Belum ada yang gua bersiin satu pun!" Bisik Mika dalam hati ketakutan setengah mati.

Suara langkah kaki itu terdengar semakin lama semakin dekat , Jantungnya berdesir sangat kencang berpikir entah hukuman apalagi yang akan dia terima,siluet itu semakin mendekat seperti ingin memakan seseorang.

Mata mika tak kuasa menatap , ia hanya dapat memajamkan mata dan berceloteh kecil dalam hati.

" Haduh mampus nih gue , hari ini kenapa gua apes banget sih, mana bu mona udah di depan gua,yaudah gua hadapin aja deh,"

Dengan perlahan mika membuka matanya, terlihat baju berkerah tinggi dengan rapi ada didepan hadapanya,ia pun melihat keatas seraya dengan tatapan mata melotot , ternyata yang di depanya adalah murid baru itu.

Mika pun menatap murid baru itu dengan penuh kekaguman ,sepertinya ia mulai tersipu oleh mata biru si murid baru, tiba-tiba suasana berubah jadi canggung .

"Anjir!! dia ngapin disini,Oi lu ngapain disini" Seru mika menggeretak sambil mendorong si murid baru hingga tersengkal jatuh.

"Gubrak!!"
"Anjay mampus banget gua ,"
Mika pun mendekati anak baru itu dengan penuh kekhawatiran

" Eh lu gapapa kan , apa ada yang luka" Dari situlah tatapan dekat untuk kedua kalinya terulang.

Wajahnya berubah menjadi merah jambu diikuti jantung berdesir dengan kencang, suasana berubah menjadi kembali canggung, dan perasaan mika benar - benar bimbang.

" Lu benar gapapa kan apa perlu gua anter ke UKS?" Tanya Mika dengan nada lembut seraya tanganya kini berani menyentuh tangan si murid baru"

" aku .. tidak apa -apa" Jawab si murid baru dengan nada yang meluluhkan hati Mika.

Sementara itu, karena merasa ada yang janggal Bu Mona akhirnya memastikan untuk mengecek si murid baru apakah kesasar ,

Sampailah Bu Mona didepan Pintu kamar mandi wanita dan alhasil ia memergoki Mika dan Si murid baru itu yang sedang bertatap-tatapan

"KALIAN!!" Seru Bu Mona dengan kerasnya menggelengar.

Dengan kagetnya mereka langsung kembali ke posisinya masing-masing

"Hari ini gua sial banger plis,tuhan kapan kesialan ini berkhir hiks," Ucap Mika dalam hati tidak memiliki harapan.

Berbeda dengan Mika raut muka si murid baru itu tenang seperti tidak terjadi masalah,

"Kalian kenapa bisa berduaan di kamar mandi ? Kalau orang lain lihat mereka bisa berpikir kalian yang aneh -aneh!" Ujar Bu Mona tak habis pikir .

"Um jadi gini bu awalnya saya lagi bersih -bersih tiba - tiba datang dia karena saya kaget saya langsung dorong dia bu, dan dia tersengkal jatuh jadi saya mau tolong dia" Asumsi Mika berharap Bu Mona percaya dengan perkataanya.

" Kamu ga bohong kan sama saya jangan sekali -kali kamu bohongi saya" Celetuk Bu Mona dengan sinisnya.

Sontak sang murid baru itu berani angkat bicara
" Iya benar apa yang dikatakan Mika bu, tadi sebenarnya saya tersesat tidak tahu kamar mandi laki - laki dimana jadi saya langsung masuk kekamar mandi disini dan tidak sengaja bertemu dengan Mika." Sahut si murid baru menenangkan masalah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GARIS - GARIS CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang