Chapter 1

34 3 0
                                    

Viant POV

GUBRAK...

"Duh, hati hati dong" Kata cewek yang kutabrak tadi.

"Sorry, aku buru buru" Jawabku sambil berlari.

Dia mengambil amplopnya yang terjatuh saat kita bertabrakan. Setelah beberapa detik dia memanggilku, tapi aku tidak menggubrisnya sama sekali.

***

Oh ya aku Daviant. Kata teman, aku ini badboy tapi itu dari sudut pandang mereka saja. Satu lagi, aku bukan anak yang gampang diatur dan sedikit____ apa ya? Eum,  kalian bisa mengenalku dengan kata bandel.

"Viiiiiaaaanttttt!!!!! " Papa memanggilku
Aku berlari keluar kamar dan benar dugaanku, aku disambut dengan amarahnya.  Sedari dulu dia memang seperti itu, akupun tidak kaget kalau dia sampai memukulku hanya karena masalah sepele, karena itu sudah sangat biasa.

"Ini apa?" Tanya Papa.

"Itu kan amplop yang tadi disuruh ambil" Jawabku malas.

"PAPA TIDAK MENYURUHMU MENGAMBIL AMPLOP SEPERTI INI"

Teriaknya didepanku sambil menunjukkan isi amplop itu
'Itu bukanya foto cewek yang tadi, kan? Sial berarti amplopnya ketuker dong' umpatku dalam hati.

Papa marah besar padaku, sedangkan mamaku ada diindonesia. Aku tinggal di LA dengan Papa untuk melanjutkan sekolah.

Berjam-jam dia memarahiku, aku hanya duduk mendengarkan bentakan-bentakan yang disertai umpatan kasarnya. Masih ingat julukan badboy dan anak bandel yang ku sandang, saat ini aku sedang memperlihatkannya. Kututup telingaku dengan headset.

Tiba-tiba kurasakan tarikan pada headset itu, siapa lagi kalau bukan Papa. Sebenarnya aku ingin marah karena ini sakit sekali,  tetapi tangannya bertindak lebih dulu.

Plaaak....

So___ kalian pasti tau itu suara apa?.

"Dasar anak tak tau sopan santun, orang tua bicara malah asik mendengarkan lagu" Katanya kesal.

Papa melempar amplop itu ke meja di depan ku dan seketika itu pula dia membisikkan sebuah kalimat.

"Cari amplop itu sampai ketemu, kalau belum ketemu jangan pernah berpikir untuk pulang, sekarang juga! "

Kuakui Papa memang sedikit tidak waras, aku tidak bilang dia gila hanya sedikit tidak waras saja, padahal sekarang sudah pukul 11 malam.

Aku mengambil jaket dan amplop itu, lalu cabut tanpa pamitan.

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang