Chapter 10

11 0 0
                                    

Viant POV

Aku keluar dari mobil Koenigsegg CCXR Trevita milikku. Papa membelikannya beberapa hari lalu. Jika kalian pikir dia sangat baik, kalian salah. Dia memberikanku mobil ini agar ia terlihat sangat menyayangi ku dihadapan publik.

Yah, memang lebih mahal mobilku terdahulu. Mobil Mayback Exelero menduduki peringkat pertama mobil termahal didunia. Tapi aku kurang suka modelnya.

Mobil berlapis berlian yang diproduksi Swedia ini seharga $4,8 juta atau Rp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil berlapis berlian yang diproduksi Swedia ini seharga $4,8 juta atau Rp. 67 Milyar. Hanya diproduksi sebanyak 3 unit saja.

Aku berjalan di Koridor yang cukup sepi, karena seharusnya aku masih menikmati sarapanku dirumah. Tujuanku bukanlah ruang kelas , namun aku lebih memilih kekantin untuk membeli makanan.


Setelah membeli makanan aku menuju ke rooftop dan menikmati makananku. Aku senang berada di sini, nyaman dan terbebas dari segala keributan.

Tak lama ponselku bergetar menandakan ada telepon masuk.

"Ada apa kau menelpon ku sepagi ini? " Ucapku.

"Kau tidak masuk sekolah? "

"Aku masuk, sebentar lagi aku sampai. Dimana kelasku? "

"Kita dikelas XII-1"

"Baiklah, kututup teleponnya, aku sampai dalam 5 menit"

Aku berjalan menuju kelas XII-1. Tidak sampai 5 menit aku sampai diruang XII-1. Aku melangkah masuk dan semua murid langsung menatap kearahku .

"Astaga, dia tampan sekali"

"Aku tak menyangka bisa satu kelas dengannya"

"Ya tuhan, aku ingin menjadi kekasihnya"

"Hah, aku kehabisan nafas"

"Bisa-bisa aku kehilangan keperawanan ku jika terus memandangnya"

Sekiranya segitulah yang dapat kudengar setelah melangkah kan kaki memasuki ruangan itu.

"Woah, kau sangat Popular" Ucap Kiky sesaat setelah aku duduk disampingnya.

"Aish, diamlah"

"Kau kenapa Vi. Tak biasanya kau seperti ini, apa yang dia lakukan lagi? " Tanya Kiky.

"Dia memberhentikan Bibi Asri"

"Apa? Lalu siapa yang menyiapkan sarapan untukmu? "

"Jalang itu yang menyiapkan sarapan"

"Dan kau memakannya? "

"Aish bodoh, tentu saja tidak" Ujarku sambil memukul kepalanya.

"Kau tak perlu memukulku bisa kan? "

"Oh ya, bagaimana kalau nanti malam kau menginap dirumahku? " Lanjutnya.

"Tidak mau. Aku tidak mau berurusan dengan adikmu yang cerewet itu"

"Astaga. Mereka sedang keluar kota, jadi aku sendiri dirumah. Bagaimana? "

"Hmmm. Bolehlah"

***

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi. Para siswa berhamburan keluar kelas dan segera pulang ke rumah. Begitu pula dengan ku dan Kiky yang tengah menuju basement sekolah.

"Woah. Ini benar-benar mobilmu? "Ucap Kiky takjub.

"Ya, cepat masuk atau kau mau jalan kaki saja"

"Aish, kau ini" Ucapnya sambil memasuki mobilku.

Kiky terus mengoceh disepanjang jalan dan aku hanya menanggapi seperlunya, hingga akhirnya kita sampai di rumah Kiky. Aku langsung memasukkan mobilku ke garasi yang kuyakini sekarang sedang kosong.

"Ahhh. Aku lelah" Kata Kiky sambil menghempaskan tubuhnya di ranjang king sizenya.

"Ckckc, kau bahkan hanya duduk dan mengoceh sepanjang jalan" Balasku.

"Oh ya, apakah papamu tak marah kalau kau menginap dirumah ku? "

"Biarkan saja dia" Ucapku sambil berbaring di sampingnya.

"Baiklah. Sekarang mandilah dan kita makan, setelah itu bermain game terdengar bagus juga"

Aku hanya mengangguk dan memasuki kamar mandi. Aku membuka bajuku , hal yang pertama kulihat adalah memar, luka tusukan yang belum sepenuhnya sembuh dan bekas sayat-sayatan.

***

Seperti rencana kita bermain game hingga dini hari. Dan berakhir dengan terlambat bangun.

"Ck, sialan. Dimana earphoneku Ki? " Teriakku.

"Ada di atas meja belajar" Jawabnya

***
"Untung kita masih dibolehkan masuk" Ujar Kiky.

"Kalaupun tidak, aku masih bisa masuk juga" Balasku.

"Ya, ya" Responnya malas.

Beberapa menit setelah kita sampai dikelas. Ibu Desi memasuki kelas.

"Selamat pagi! " Sapa ibu Desi.

"Pagi ibu Desi! " Balas murid-murid serempak.

"Anak-anak, kita kedatangan murid baru" Ucap bu Desi tak kuhiraukan.

"Vi, lihatlah. Dia sangat cantik" Bisik Kiky.

Masih tak kuhiraukan.

"Perkenalkan dirimu! " Perintah ibu Desi dengan murid baru itu.

"Perkenalkan nama saya___"

Deg..

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang