Ramai.
Kesan itu yang tertangkap indera mata, banyak orang yang tak ia kenal di sini. Tak ada yang peduli dengan kedatangannya yang cukup mencolok, rambut biru. Semuanya sibuk dengan lawan bicara masing-masing, tapi tak begitu dengan laki-laki yang berjuluk kelinci buntal.
Yang memandang Taehyung sedari tadi tanpa berkedip, kaget sosok itu ada di tempat ini.
Dia sudah gila, pikirnya.
Cari mati, lanjutnya.
"Hyung..." Taehyung tahu siapa yang menyapanya barusan, Jeon Jungkook. Adik kelas yang satu angkatan dengan orang itu, sama-sama jurusan musik dan keduanya telah bersahabat sejak SMA.
"Jungkook-ah, lama tak bertemu." ia menatap Jungkook, orang ini tak berubah dari terakhir ia bertemu saat wisuda. "Kenapa kaget begitu, seperti melihat hantu." canda si biru sambil tersenyum.
Dan ia ikut tersenyum, matanya berkaca-kaca seakan tak percaya. "Aku merindukanmu, hyung." ucapnya.
"Arra, nanti kita mengobrol." ditepuknya bahu Jungkook dua kali lalu ia melangkah maju menghampiri yang dicari.
Hoseok mencari kekasihnya kemana-mana, dan ternyata sedang melamun di tengah aula, memandang hampa yang di depannya.
"Heh." dibelainya pelan wajah tampan sang kekasih, "Noona mencarimu." dan Jungkook sudah seratus persen tersadar saat ini, "oh, maaf. Ayo kita temui noona." setetes airmata diusapnya kasar.
"Gwenchana?" Hoseok khawatir tapi Jungkook meyakinkan bahwa ia baik-baik saja.
*flashback : on*
"Kau baik?" Min Yoongi mendatanginya, mungkin bukan ia sebenarnya tujuannya. Tapi kenapa dia ada di bangku ini lagi? Tempat biasa Taehyung menyendiri.
Matanya sembab lagi, sama dengan seminggu lalu waktu pertama mereka bertemu.
"Ne. Apa aku mengganggumu, sunbae?" ia menggeleng, selama Yoongi diam, ia sama sekali tak merasa terganggu.
Benar-benar diam, tak ada satupun yang memulai pembicaraan.
Taehyung dengan laptopnya, dan Yoongi dengan buku novelnya.
Buku novel yang tak berpindah halaman sejak sejam yang lalu, Taehyung memperhatikan dengan jelas gerak gerik pemuda manis ini.
Ia akui tertarik dengan si manis, tapi jelas tidak jika ia harus merebut pemuda itu dari Kim Namjoon. Mencari masalah bukan hobinya.
Keduanya sepasang kekasih ternyata, mengejutkan. Bukannya perhatian, tapi ada satu sosok yang ia kira kekasih Kim Namjoon, dan bukan sosok mungil di hadapan.
Kim Seokjin, primadomba kalau Taehyung bilang. Banyak yang menyukai pemuda itu walau kepintarannya rata-rata, satu fakultas dengannya dan Namjoon. Orangnya tinggi dan cantik, pintar memasak dan konyol. Pas sekali di sandingkan dengan Namjoon.
"Em, sunbae, apa kau kenal Kim Seokjin?"
Nah kan.
Yoongi menatapnya ragu, sepertinya sedari tadi ia memang ingin membicarakan pemuda yang mirip domba itu dengannya.
"Ya, dia kakak tiriku."
*flashback : off*
Jimin mencari tempat duduk, ia lelah. Sepulangnya dari Brazil harus langsung mengejar sang buruan, tak ada waktu istirahat.
Tak ada yang bisa di salahkan, karena ini terjadi begitu mendadak.
Dilihatnya Taehyung mengobrol dengan seseorang, dahi jimin mengernyit heran.
"Siapa itu?" bibirnya mengerucut lucu. Beberapa orang memang memiliki anugerah itu, mungkin dia adalah salah satunya?
__________
Book ini idenya udah dr lama banget, jaman aku masih maen rp, jaman aku ngebucin sebuah karakter yg sampai saat ini jadi kenangan yg menyakitkan selama main rp. Wkwkwk untunglah dia bkn shipper taegi, tp vkook apa kookv? Entah jaman itu aku blm kenal bts.
Makasih buat yg udah baca
Bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewa ku
FanfictionCinta lama yang enggan pergi mengusik sanubari ingin kembali namun ia tahu diri cintanya tak pernah ia miliki TaeGi NamGi BxB Angst Drama Friendship