🌹 3 🌹

346 13 0
                                    


Verina menuruni anak tangga dan menghampiri mama nya Risna dan juga papa nya rian yang sedang asik menonton acara TV.

"Ma, pah verina izin keluar sebentar boleh ya? " Izin verina kepada kedua orang tua nya

"Mau kemana?" Tanya mama nya kepada verina.

"Ke gramedia mah,mau beli novel"

"Sama siapa?" Tanya mama nya, sedangkan papah nya rian bernando tetap asik menonton TV

" Sendiri "

"Naik mobil?"

"Gak usah mah, verina naik taxi aja"

"Yaudah hati hati ya" Ucap Risna kepada verina mengizinkan anak nya pergi.

Verina berjalan pelan mendekati mama dan papa nya lalu mencium punggung tangan mereka berdua bergantian, lalu berjalan keluar rumah.

.....

Jam menunjukkan pukul 20.55
Sudah hampir 2 jam lebih verina asik mencari novel dan baru mendapat 4 biji novel.

Yah verina memang betah berada di dalam gramedia lama lama, dan rasanya verina ingin menginap dan membaca habis semua novel novel disini jika itu boleh.

Setelah membayar buku yang tadi ia pilih,verina keluar dari gramedia dan berjalan santai menuju pintu utama mall, tapi betapa terkejut nya dia ketika ada seseorang yang sangat ia benci menabrak nya.

"Woyy setan!! Dasar gilak jalan tuh liat liat pakek mata!!"pekik verina kepada seseorang yang menabrak nya.

" Gue liat liat kok,, lo nya aja yang gak liat liat" Ucap Gerald santai.

"Lo yang nabrak gue, berarti lo yang gak liat liat taik!,, lo sengaja ya nyenggol gue barusan??" Tanya verina kesal.

"Ya elah mbak pede banget sih,kalau gue mau sengaja juga gak akan mau gue nyenggol lo,, gue bakal nyarik yang lebih bohai" Jawab Gerald yang berhasil membuat verina mendelik jijik mendengar kata terakhir yang di ucap kan Gerald.

" Dan lo tanpa sengaja udah ngehina fisik gue monyet! " Ucap verina kepada Gerald. Iya sih verina memang tidak memiliki badan yang bohai,, tapi verina bersyukur karna memiliki badan yang tidak terlalu kurus melainkan badan verina cukup bagus seperti model.

"Trus?" Tanya Gerald dengan wajah datar nya.

"Mintak maaf sama gue, cepat! " Perintah verina kepada Gerald.

"Ogah" Ucap Gerald menatap dengan wajah songong nya.

"Up to you, ngomong sama lo,sama aja kek ngomong sama tembok"

" Gue jawab kok,, kalau lo ngomong sama gue kek ngomong sama tembok pasti gue diam aja." Ucap Gerald menatap mata keysa.

Lo gemesin juga ya ver kalau lagi marah -batin Gerald tidak sadar.

"Terserah!! " Ucap verina lalu meninggalkan Gerald pergi.

"Dasar nenek sihir!!" Teriak Gerald yang membuat Langkah verina tiba tiba saja terhenti.

"Apa lo bilang?!!" Teriak verina balik kepada Gerald sambil membalik kan badan nya ke arah Gerald.

"Nenek sihir!"ucap Gerald santai

"Dari pada lo anak kadal"

"Masih mending dari pada nenek sihir,udah jelek,tua,keriput, jahat,hidup lagi!" Ucap Gerald mengejek verina sambil terkekeh.

"Serah apa kata lo aja deh,, capek gue"

......

"Assalamu'alaikum" Salam verina memasuki rumah nya.

"Waalaikumsalam" Balas Risna mama verina yang tiba tiba saja keluar dari arah dapur.

"Kok mukak kamu ditekuk sih?? Biasa nya kan seneng banget kalau habis dari gramedia,kamu kenapa sayang?" Sambung Risna sambil memegang pipi verina.

"Gak pa pa kok mah" Ucap verina kepada mama nya. "Yaudah mah verina masuk kamar ya,mau istirahat capek" Sambung nya lalu berjalan menaiki anak tangga.

Ya verina memang tipikal orang yang gak terlalu terbuka kepada siapa pun termasuk kedua orang tua nya.

Verina menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur yang empuk,menatap langit langit kamar nya sembari memikirkan seseorang yang selalu datang dalam pikiran nya.

"Kenapaa lo harus hadir lagi di kehidupan gue?? " Gumam verina lalu memejamkan mata nya.

*****

Verina menyusuri koridor sekolah dengan santai, dan tentu nya seperti biasa dengan mood yang biasa saja, tidak senang tapi tidak sedih juga.

"Aduhh!!"verina meringis sambil memegang bokong nya yang terasa sakit karna di tabrak oleh seseorang yang membuat bokong nya tercium lantai.

" Maaf gue gak sengaja, soalnya gue buru buru"ucapan maaf seseorang itu kenapa verina sambil menjulurkan tangan nya untuk membantu verina bangun, tapi verina sama sekali tidak menerima uluran tangan dari seseorang itu.

"Lain kali kalau jalan hati hati dong, sakit tau gak sih ini!" Cibir verina kepada seseorang yang menabrak nya dengan kesal, lalu melenggang pergi tanpa menunggu jawaban atau permohonan maaf dari seseorang yang menabrak nya tadi.

Verina berjalan di Koridor sambil menghentak hentakan kaki nya kesal sembari memasang raut wajah kesal, verina tidak peduli orang melihat diri nya aneh karna berjalan sambil menghentak hentakan kaki.

karna dia begitu heran padahal masih pagi pagi begini sudah ada yang membuat diri nya kesal, walaupun tadi itu tidak di sengaja.

TBC

*Ayo siapa yang hadir di kehidupan verina??

*kalau pengen tau lanjut trus ya bacanya,, jagn lupa vote and comment oke😉

*maafkan cerita gue bila garing🙏

Cool Girl Vs Annoying BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang