1

1.2K 171 49
                                    

Jalanan di kota Hennan pagi ini tampak sama sibuknya seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jalanan di kota Hennan pagi ini tampak sama sibuknya seperti biasa. Hiruk pikuk pedagang di kanan kiri jalan dan anak-anak yang berlarian dengan mainannnya sukses menyamarkan keberadaan satu remaja yang baru saja kabur dari rumahnya.

Jiang Cheng, dengan caping yang ia pakai untuk menghalau sinar matahari, berhasil membaur layaknya warga Hennan. Meski ia mencoba kelihatan senormal mungkin, kadang secara tidak sadar ia menurunkan capingnya untuk menutupi wajahnya saat ada yang melihat ke arahnya. Kalau ada yang jeli, tentu saja gerak gerik Jiang Cheng sebenarnya kelihatan mencurigakan.

Hari ini resmi menjadi hari kedua belasnya hidup dengan cara seperti ini. Waktu yang terbilang sangat lama sebenarnya, mengingat seharusnya waktu tempuh dari Yunmeng ke Hennan hanya lima hari jalan kaki.

Harus diakui, Jiang Cheng memang banyak mengulur waktu di perbatasan Yunmeng. Entah berapa kali ia memilih jalan memutar sebelum akhirnya bisa sampai ke Hennan. Selain karena ada murid Sekte Wen yang menjaga hutan di luar Yunmeng, Jiang Cheng juga sedikit berharap ia bertemu dengan Wei Wuxian atau kakak perempuannya.

Entahlah, mungkin ia berharap mereka menghentikannnya. Atau mungkin ia hanya ingin berpamitan dengan lebih baik pada mereka.

'Kabur, tapi mau pamit. Maumu apa sih sebenarnya?' Jiang Cheng merutuki dirinya sendiri yang ia nilai sangat labil. Lagipula, darimana Jiang Cheng keyakinan kalau sekte, maaf, maksudnya mantan sektenya, mencarinya?

Ayahnya mungkin sangat senang karena putranya yang inkompeten memutuskan membelot. Mungkin ayahnya tidak keberatan selama Yunmeng punya pahlawan seperti Wei Ying.

Dibandingkan dengan pelariannya untuk menyelamatkan Wei Wuxian, pelariannya kali ini terbilang lebih mudah. Ia tidak harus buru-buru karena tidak ada nyawa yang dipertaruhkan, dan ia bebas melakukan apa saja.

Mungkin Jiang Cheng harus mulai mengakui bahwa ia cukup pandai dalam melakukan pelarian seperti ini.

Tidak, tidak. Tunggu dulu. Premisnya salah.

Justru karena ia tidak hebat makanya ia bisa kabur dua belas hari tanpa diketahui seperti ini, kan?

Seandainya ia memang kultivator yang hebat, pasti ada yang mengenalinya sebagai putra dari Jiang Zhongzhu. Maksudnya, ya bukannya sombong atau apa, tapi Yunmeng Jiang bukan sekte pinggiran. Masa' tidak ada yang tahu siapa putra pemilik Lianhua Wu?

"Ck. Tahu begitu aku tidak perlu buang-buang uangku untuk beli caping," gerutunya lagi.

Ya, baiklah, Jiang Cheng harus mulai terima kalau ia memang biasa sekali. Kalau ia hidup di cerita bergambar, ia pasti cuma jadi pemeran figuran yang wajahnya tidak digambar.

Lagipula ia memang tidak setampan para kultivator dari Sekte Lan yang selalu menarik perhatian siapapun, dimanapun mereka berada.

Ia juga tidak pandai bergaul seperti Wei Wuxian.

Unring The BellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang