setelah luka

45 4 0
                                    

Kini sudah seminggu sejak jimin berakhir dengan kekasihnya, jimin merasa dunianya hancur, kini jimin bukan lagi jimin yg dulu, ia sekarang cenderung diam, lesu, bahkan berat badannya menurun.

Dan sejak satu minggu itu jimin sudah jarang pulang kerumah, tentu eomma appanya sangat khawatir dengan jimin, namun jimin selalu mengatakan bahwa dia baik-baik saja sehingga eomma appanya bisa sedikit tenang.

Jimin menginap di hotel selama seminggu ini, alasannya karena ia ingin sendiri dan tenang, ia juga libur kerja semenjak seminggu, ia lebih sering berdiam diri di hotel.

Fikirannya selalu diisi oleh jira,mantan kekasihnya yg paling ia cinta,ia sangat merindukan jiranya, namun takdir berkata lain, meski jimin ingin bersama jira, namun jika takdir sudah berkata tidak,maka jimin hanya bisa menerima semua kenyataan pahit yg menimpanya.

Pagi ini jimin sudah mulai masuk kerja, ia mengosongkan jadwal selama seminggu karena alasan ia yg ingin menenangkan diri tadi, bicara soal pekerjaan, jimin berkerja di perusahaan appanya, ia seorang ceo, meneruskan profesi appanya, jimin juga memiliki banyak bisnis lain, memiliki banyak hotel dan lainnya, jimin itu kaya raya, dia memang sudah keturunan konglomerat.

Jimin berdiri di depan kaca, ia melihat pantulan dirinya, ia merapihkan kemejanyap, mengancingkan kancing lengan tangannya, lalu memakai dasi, setelah itu ia memakai jas serta merapihkan rambutnya lalu memakai parfum.

"lupakan dia, kau harus kembali hidup dan jalani hari-hari seperti biasa, kau bisa jim, dia pasti sudah bahagia, jika ia bahagia, mengapa kau tidak mencoba untuk bahagia juga? jadi lupakan dan jalani saja hidupmu. "ucap jimin pada dirinya sendiri.

Setelah selesai dengan penampilannya jimin segera pergi keluar hotel dan bergegas ke basement, ia berangkat kerja menggunakan mobilnya.


Kantor

Jimin sudah sampai di kantor, ia masuk ke dalam gedungnya, dan para karyawan pun menyadari bahwa ia sudah tiba.

Semuanya membungkuk hormat kepada jimin, namun jimin enggan membalas,bukan karena angkuh, namun ia memang sudah berubah, bukan lagi jimin yg ramah, ia cenderung diam saat ini.

Ia masuk ke ruangannya, dan sudah ada sekertasisnya disana. Jungkook, sekertasinya jimin, ia langsung berdiri ketika kenyadari bahwa atasan sekaligus temannya itu sudah datang dan kembali bekerja,lalu ia membungkuk hormat kepada jimin,namun jimin tak membalasnya, ia hanya berjalan dan langsung duduk di mejanya.

"apa saja jadwalku hari ini? "tanya Jimin,ia mulai membuka laptopnya.

"kau ada rapat jam 10 hingga jam 12 nanti dengan perusahaan jack corp, lalu setelah itu kau harus mengevaluasi tempat yg sebulan lalu kau kunjungi, setelah itu hanya berkas-berkas saja yg perlu kau tanda tangani." ucap jungkook panjang lebar.

"baiklah. "singkat jimin, ia langsung mengerjakan sebagian pekerjaannya.

"hyung. "panggil jungkook, jungkook memang sudah dekat dengan jimin, bahkan mereka lebih terlihat seperti Kakak dan adik di banding agasan dan bawahan.

Jimin hanya membalas panggilan jungkook dengan dehaman.

"ada apa sebenarnya denganmu hyung? Kau aneh belakangan ini, terlebih, saat kau meminta mengosongkan jadwal selama satu minggu ini, itu sangat aneh hyung,apa kau ada masalah?. "

"tidak ada.aku tidak apa-apa. "

"ayolah hyung, aku tahu mana kau yg jujur dan mana kau yg sedang menutupi sesuatu, aku ini sudah berteman lama dengan mu, jadi jangan menyembunyikan apapun dariku hyung. jadi,sebenarnya ada apa?"

Jimin menghentikan pekerjaanya, ia menatap lurus kedepan, fikirannya kembali kepada jira.

"aku berakhir. "

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang