dia lagi

54 6 2
                                    

Malam ini, jimin kembali pergi ke club, ia sangat stres belakangan ini, dengan pekerjaannya.

Seulgi, kebetulan sekali wanita itu memang bekerja pada malam hari, kini ia tengah melayani pengunjung bar.

Disana, park jimin sedang duduk di meja yg memang hanya ada dia, tapi kelihatannya sangat banyak sekali wanita-wanita penggoda yg sedari tadi berusaha untuk menggodanya, namun karena ia sedang tidak ingin bermain saat ini, ia tepis tangan salah satu gadis yg berusaha ingin memegang bagian intimnya.

"pergi atau kupermalukan?"

Jimin mengancam wanita yg menggodanya sedari tadi dan yg membuat moodnya hampir menjadi tidak baik. Dengan rasa ketakutan,wanita yg tadinya kekeh untuk menggoda jimin, kini sudah pergi.

Jimin berjalan ke arah meja bartender,berniat untuk memesan mimum karena sejak tadi ia belum meminummya, ia hanya melihat keramaian yg ada di sana,ya kembali lagi, pria park itu teringat mantan kekasihnya, dulu, mereka terkadang pergi ke bar bersama.

"hite 1 botol."pesan jimin kepada orang yg ada di bartender.

Pelayan yg berada di meja bartender itu pun segera mengambil minuman dingin yg jimin pesan tadi.

"ini tuan." sang pelayan tersebut mendongakkan kepalanya dan melihat wajah yg tak asing banginya.

"kau? "

"tuan? "

"kau mengikuti ku ya? Begitu? " tanya park jimin dengan percaya dirinya.

"ya? Mengikuti mu? Yg benar saja, hei tuan, kau itu ada gangguan pendengaran ya? Aku kan sudah bilang kemarin kalau aku memyelamatkanmu dari bar ini, kenapa masih bertanya? Aku bekerja disini, puas? "

Jimin hanya diam dan mengendikkan bahunya, melihat seulgi yg terus bicara seperti itu, menggemaskan, ya katanya di dalam hati.

"tuangkan."

"apalagi? "

"ya minumku, tuangkan. "

"menyuruhku? "

Park jimin menganggukan kepalanya.

"kau tuang saja sendiri, aku sudah bukakan botolnya, apa susahnya sih?,lagi pula kau beli 1 botol kan, minum saja langsung dari botolnya, toh hanya kau yg meminumnya kan, merepotkan sekali."

"tidak mau? Mudah, tinggal aku laporkan ke managermu, bahwa kau pelayan yg buruk, lalu kau bisa di pecat, mudah bukan? "

Kang seulgi hanya diam dengan seribua amarahnya, ingin sekali menjambak rambut pria park itu, sangat menyebalkan bagi seulgi.

Dengan keterpaksaan, mau tidak mau ia ia menuangkan minuman yg pria park pesan itu kedalam gelas, lalu di berikan kepadanya.

Tanpa banyak bicara park jimin langsung mengambil gelas dari tangan seulgi dan meminumnya.

Tak sadar kini 1 botol hite sudah habis jimim teguk, kini pria park itu mabuk dan ya tertidur di meja bartender.

Hari semakin malam dan semakin larut, pengunjung bar sudah tidak ada hanya ada Seulgi dan satu temannya disana.

"Seul aku pulang duluan ya." ucap salah satu teman seulgi.

"ah iya, hati-hati ya."

Seulgi selalu pulang terakhir karena dia yg bertugas menutup bar dan membersihkan semua, namun ada satu disana pengunjung yg masih di sana, tertidur di meja bartender dengan posisi yg sama dan orang yg sama.

"ck ck ck orang kaya memang menyebalkan ya, aku heran kenapa pria ini suka sekali tidur di bar seperti ini, merepotkan. " cibir Seulgi.

Setelah semua selesai ia rapihkan, wanita kang itu beranjak ingin pergi lalu tiba-tiba ia menghentikan langkahnya.

'aku tolong tidak ya? Jika tidak, kasihan sih, tapi dia ini kan super duper menyebalkan, aku menolongnya kemarin saja ia tidak berterimakasih dan malah membuatku kesal, bahkan hingga saat ini, hmm ah masa bodo, aku kunci saja di sini, biar tau rasa.' batin Seulgi.

Setelah itu ia melanjutkan langkahnya lalu mengunci barnya dan langsung pulang

Aaaaaa maaf ya gajelass, aku lagi gada ide banget parah dah:( 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang