울음 - Weeping

1.3K 166 46
                                    

VOMENT.....

50K vote for next❤

Jennie keluar dari kamarnya.Masa bodoh dengan tata krama.Yang jelas dia ingin ikut sarapan bersama diruang makan.Jennie harus kesana dan berbicara.

Jennie terus melangkah dan tersenyum kepada pelayan yang bertemu dengannya.Jennie menuruni anak tangga.Dia terus melangkah memasuki ruang makan.

Kakinya tiba-tiba terasa lemah.Apa yang dia lihat saat ini.Semua sedang asyik menikmati sarapan tanpa memanggilnya.

"Siapa aku ? Kenapa mengharapkan mereka akan mengajakku sarapan ?"batin Jennie miris.

Aku tidak lapar.

Jennie memejamkan matanya.mengingat kata-kata Jimin pagi tadi.Jimin menolak makanan pemberiannya.Tetapi apa yang dia lihat sekarang.

Wanita cantik yang semalam sedang asyik menyuapi Jimin.Mereka berdua saling tertawa.Jennie menggigit bibirnya.Kenapa Jimin memilih makan dengan wanita itu Bukan dengan istrinya.

Hati Jennie sangat sesak.Niatnya untuk bergabung sarapan.Dia urungkan Jennie kembali melangkah ke kamarnya.Perlahan tangisannya pecah.

Bruk

"Nyonya maaf"ucap Soobin yang tak sengaja menabrak Jennie.

"Tak apa"ucap Jennie menunduk dan melanjutkan langkahnya menuju kamar.

"Nyonya.aku harap kamu bisa lebih bersabar di sini"batin Soobin melihat punggung Jennie yang semakin menghilang.

❤❤❤

Tok...tok...tok...

Ceklek

"Nyonya makanlah.Aku dengar dari para pelayan nyonya belum makan sejak semalam"ucap Soobin membawakan sepiring spaghetti dan segelas susu coklat.

"Terima kasih, Soobin.Tapi aku tidak lapar.lebih baik kamu kembali saja"tolak Jennie.

"Nyonya.Makanlah.Aku tidak ingin anda sakit"ucap Soobin.

Jennie menatap Soobin.Andai Jimin yang berkata seperti itu.Sudah pasti Jennie sangat bahagia.Tetapi yang diharapkan hanyalah sebuah harapan yang tidak mungkin terjadi.

Ingin rasanya Jennie menjerit.Tetapi dia tidak kuasa.Jennie mengambil nampan berisi makanan itu.

"Soobin, terima kasih.Hanya kamu yang masih memikirkan kesehatanku"lirih Jennie.

"Tuan Jimin juga mengkhwatirkan anda nyonya"jawab Soobin.

"Aku harap kau benar.Bukan hanya untuk menghibur diriku"ucap Jennie pelan dan tersenyum miris.

Soobin kembali menutupi pintu kamar Jennie dari luar.Dia sedih melihat Jennie selama tiga har ini hanya mengeluarkan tangisannya sehingga makannya tidak teratur.

Soobin tidak bisa berbuat banyak.Dia tak ada bedanya dengan pelayan disini.Umur Soobin seperti Jisoo.Dia pria keturunan Korea Selatan.Soobin menganggap Jennie seperti adiknya sendiri.

Jennie meletakkan nampan diatas nakas.Dia memandangi makanan itu.Jennie tidak berselera makan.Dia memejamkan matanya yang perih.

Jennie mengambil garpu dan mengaduk-aduk spaghettinya.Jennie harus kuat dan bertahan.Baru tiga hari masih ada hari esok.Jennie akan mencobanya lagi.Siapa tahu Jimin masih emosi sekarang ini

Jennie menghela nafas.Dia mulai menikmati makannya.Dalam hati dia berdoa agar Jimin tidak emosi lagi dan mau mendengarkan penjelasannya.

❤❤❤

MARRIED WITH OPPA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang