Psstt, aku lagi mabok MomoGi. Mohon di maklumi ya guys. Mwah!
Hari Sabtu tanggal 21 September 2019 di Changzhou, Anthony memutuskan tidur lebih awal setelah bertanding rubber di semifinal melawan perwakilan Denmark. Dia butuh recovery yang berkualitas agar besok badannya menjadi fit kembali.
Baru Anthony memasukan kakinya kedalam selimut, ada bunyi ketokan dari pintunya.
"Yaelah siapa sih, udah naik ke kasur juga gue." Anthony ngedumel sambil turun dari kasur untuk membuka pintunya untuk melihat siapa yang mengetuk pintunya malam-malam.
"What?" Anthony memasang tampang datar, seorang Momota berdiri di depan pintunya.
"Where's Jonatan?" Tanya Kento sambil kepalanya mengintip kedalam kamar Anthony.
"He's already fly to Korea."
"Great. Can I sleep with you tonight?" Kento memasangkan wajah memelasnya. Tidak ada yang pernah melihat ekspresi seorang Kento seperti ini selain Anthony.
"Yeah... come on in." Anthony memutar kedua bola matanya sambil membukakan pintunya lebih lebar agar Kento bisa masuk.
Jika ada orang lain yang tau, pasti mereka bakalan menilai Anthony "murah" karena selalu menerima ajakan Kento dengan mudahnya.
Mereka berdua menjadi sangat dekat dimulai dari pertemuannya di Indonesia Open tahun 2015 sampai ke tournament seterusnya.
Setiap tournament, mereka sering kabur tanpa izin ke pelatih untuk menghabiskan waktu berdua. Sekedar keliling kota yang sedang mereka kunjungi dan kembali ke hotel. Tidak jarang juga mereka memutuskan untuk tidur berdua disatu kamar. Bond mereka memang sedekat itu.
"What are you doing? Go sleep on Jojo's bed." Anthony mendorong badan Kento untuk menjauh dari kasurnya.
"But I want to sleep on the same bed with you..."
"Kento please, I'm exhausted." Posisi Anthony sudah masuk ke dalam selimut, badan mungilnya sudah hampir tidak terlihat lagi.
Kento menghampiri Anthony ke kasurnya dan membisiki sesuatu ke telinganya sambil tersenyum "You're gonna face me tomorrow. I can't wait for the MomoGi reunion."
"MOMOTA."
"Alright, I'm sorry. Good night little dinosaur." Kento mengelus lembut kepala Anthony, membiarkan sang empunya untuk istirahat.
****
Waktu sudah menunjukan pukul 7 pagi. Anthony di bangunkan oleh bunyi alarm dari hpnya, karena kalau tidak ada Jonatan, tidak ada yang akan bangunkan dia.
Tirai jendela sudah dibuka, tv pun sudah menyala. Ada secangkir cokelat panas di meja kecil samping kasur Anthony dan ia pun langsung meminumnya.
Kento keluar dari kamar mandi menggunakan handuk di pinggangnya, "Hey, you're up already. Sleep well?"
"Yeah.. Thanks for the hot choco, Ken." Anthony tersenyum sambil mengucek kedua matanya.
"No problem. You're sleep so loud last night, so I guess you're really are that tired. That's why you got nosebleed right? How's your nose by the way?" Kento memegang kepala Anthony, tidak tau alasannya, padahal Anthony tidak demam.
"How did you know about the cause of my nosebleed? I never tell you about it."
"I... Uhm- hey, is it okay if I borrow your short? I forgot bring mine."