Tanggal 18 Juli 2019. Hari ini Anthony akan di hadapkan bermain dengan pemain tunggal putra asal Thailand bernama Kantaphon.
Sebelum mulai bertanding, di pagi harinya dia melakukan lari pagi sendirian di lapangan tennis yang sudah di sediakan oleh hotel dimana tim Indonesia menginap.
Setelah beberapa kali putaran, muncul Fajar menghampiri dirinya.
"Ting? Olahraga sorangan?"
"Iya nih, tadi Jojo belum bangun." Ucap Anthony sembari mengelap keringat di wajahnya.
"Kenapa mesti Jojo? Kan lo bisa minta temenin gue."
"Kan lo kemaren habis main, gue takutnya lo masih capek."
"Buat lo mah gue gak akan capek, Ting."
Anthony tersenyum. Keduanya duduk di kursi pinggir lapangan. Anthony yang masih berusaha mengumpulkan kembali oksigen terlihat aneh hari ini, dia tidak cerewet. Fajar yang tidak suka melihat temannya seperti ini akhirnya pindah tempat duduk agar bisa lebih dekat dengannya.
"Kunaon Ting? Kok murung gitu?"
Anthony tidak juga menjawab, dirinya masih terfokus melihat jaring net tennis di depannya.
"Ting?" Fajar mengelus pundak temannya itu.
"Hah? Kenapa, Jar?"
"Bengong mulu, ntar kesambet loh."
"Gue mau mandi dulu ah, habis itu sarapan. Semangat buat match hari ini, Ajay!"
Anthony berlari menjauh dari Fajar. Teman berbadan mungil nya itu tersenyum sangat manis, tapi Fajar tau sebenernya ada sesuatu di pikiran dia.
Pukul 1 siang adalah jadwal Anthony bertanding. Dia sudah melakukan step demi step gerakan pemanasan. Sedikit teriak untuk memacu semangatnya.
Match nya dengan Kantaphon berjalan sangat alot, saling mengejar poin. Bermain selama 84 menit lamanya, Anthony harus mengakui keunggulan Kantaphon. Dia jelas terpukul, langsung jongkok dan menunduk kan kepalanya karena menyesal akan performa nya hari ini.
Fajar yang waktu itu sedang sibuk pemanasan bersama partnernya Rian jadi tidak bisa menyaksikan pertandingan temannya. Dia juga tidak sadar kalau Anthony ternyata kalah.
"Jo, Ginting gimana? Masih tanding?"
"Udah balik tadi pas kelar press con, gak tau anaknya sekarang kemana. Lagi butuh waktu sendiri kayanya."
"Hah? Emang kenapa?"
"Dia hari ini kalah skor tipis, Jar. Gue juga belum berani nyamperin dia."
Fajar terkejut, dia merasa bersalah kenapa baru tau hal ini sekarang. Dia gak bisa keluar untuk nyari Anthony, karena habis ini dia harus bertanding melawan pasangan asal Taipei.
Sepanjang match otak Fajar jadi kepikiran Anthony, dia jadi bermain nge-gas dan ingin cepat selesai. Beruntung, dirinya dan Rian bermain dengan bagus dan bisa mengungguli pertandingan hari ini.
"Jar mau kemana? Gak langsung balik ke kamar?"
"Lo duluan aja Jom, gue mau duduk nyantai disini dulu sebentar."
Bohong, Fajar bukan mau duduk bersantai sebenarnya dia masih khawatir dengan Anthony. Temannya belum kunjung kembali ke kamarnya, Jonatan yang bilang ke Fajar.
Setelah menunggu hampir sejam, Anthony akhirnya menunjukkan batang hidungnya. Terlihat dirinya masih mengenakan jersey dan membawa tas perlengakapan tanding. Berarti dia belum balik ke kamar daritadi?