Seleksi

36 1 0
                                    

Semua kegiatan MPLS sudah selesai minggu lalu, hari ini kegiatan seleksi Paskibra untuk hari pelaksanaan hari kemerdekaan Republik Indonesia, semua siswa disuruh berkumpul dilapangan basket.

Dimas "Selamat pagi teman teman, hari ini kita melaksanakan kegiatan seleksi Paskibra yah, ini diberlakukan untuk kelas 11 dan 10 saja, sedangkan kelas 12 silahkan menonton dipinggir lapangan" dia adalah ketua Paskibra dan sekaligus Pradana

Semua kelas 12 bersorak

Dimas "ya untuk adik adik silakan mempersiapkan diri dengan semaksimal mungkin ya" 

Semua anak Paskib tahun lalu menyeleksi dengan ketat, mereka terlihat sangat sibuk dan serius.

Tak jauh dari sana Intan, Zahwa dan Arin tengah duduk dibawah pohon mangga ditepi lapangan mereka tengah asik menyaksikan seleksi itu

Arin "tan Sahabat luh kalo dilihat cakep juga ya"

Intan dan Zahwa menoleh ke arah Arin yang tengah asik memandangi laki laki bertubuh tegap disana dengan keringat yang menetes, dan beberapa kali mengusap rambut cepaknya

Zahwa "maksud luh siPanji

Arin hanya mengangguk,  ya sejujurnya panji adalah salah satu cowo idaman di sekolah, bagaimana tidak dia anggota DA, bertubuh atletis,  ganteng, dan cuek disemua cewe kecuali pada Intan sahabatnya, sorot matanya tajam, hingga orang melihat nya tak berani menatap lama, namun ketika dia senyum dia terlihat sangat manis.

Intan "lu mau sama dia,emang lu sanggup ngadepin sifatnya, gue aja kadang capek tau ngga" 

Arin "ngga papa adek siap kok nemenin abang panji latian tiap hari"   Intan dan Zahwa hanya geleng2 dengan kelakuan sahabat nya itu

Tiba tiba manusia yang tengah asik diperbincangkan datang, Arin langsung salah tingkah

Panji "tan kantin yuk, haus gue" sambil menarik narik tangan intan

Intan "ahhhhh mager gue, tapi kalo gendong gue mau"  intan tersenyum
namun disisi nya ada macan yang tengah menatap tajam seperti ingin menerkam, siapa lagi kalo bukan Arin
Intan bergidig ngeri.

Arin "sama gue aja yuk" tersenyum manis

Panji "ogah gue"

Arin "kok lu gitu sih sama gue" dengan muka memelas

Panji "bodo"

Intan dan Zahwa hanya menggeleng²kan kepala mereka melihat kejadian yang ada didepan nya, terkadang Intan merasa iba kepada Arin karena sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa dekat dengan Panji namun selalu saja sikap Panji yang terlalu dingin mengalahkan usaha Arin.

Panji "ayooo cepetan woy, ya udah gue gendong deh" tiba tiba saja panji menggendong Intan menuju kantin, Intan merasa kaget dengan kelakuan sahabat nya itu, hingga semua siswa yang ada dilapangan memperhatikan mereka, banyak sekali pasang mata yang terlihat iri kepada Intan karena bisa sedekat itu dengan Panji.

Intan "panji turunin gue woy, lu gila apah, gue malu ogep" sambil memukul dada bidang Panji

Panji "katanya mager, pengin digendong ya udahkan gue gendong, lagian kenapa harus malu, kan digendong sama pangeran"  sambil menurun naikan alisnya

Intan tak mengerti dengan kelakuan sahabat sahabat anehnya itu, disana Arin tengah mengaga menatap iri kepada intan, Intan pergi meninggalkan Panji lalu disusul panji mengejar Intan menuju Kantin

Dari Jauh terlihat mata elang yang hitam tengah menatap tajam kejadian itu, ya Pandu disana yang telah selesai seleksi Paskibra, dia berlalu menjauh dari lapangan menuju kelasnya.

----------------

Pukul 02.00 semua siswa berkumpul dilapangan kembali untuk apel penutupan dan pengumuman hasil seleksi Paskibra, ya hari ini jam pulang sekolah dimajukan 1jam lebih awal karena Bapak/ibu guru tengah sibuk rapat untuk menyusun jadwal pelajaran.

Dimas dan Ali, sebagai ketua osis dan
Pelaksana kegiatan seleksi hari ini diberi tanggung jawab untuk mengurus semuanya

Ali "ok teman teman sebelum pulang kita berdoa terlebih dahulu sesuai dengan kepercayaan masing-masing, untuk adik kelas yang tadi mengikuti seleksi silakan kalian lihat hasilnya dimading sekolah, saya rasa cukup untuk kegiatan hari ini berdoa dimulai"  semua siswa berdoa dan membubarkan dirinya.

Namun intan tak langsung pulang dia duduk dibangku koridor sambil menunggu Panji yang tengah membereskan peralatan kegiatan tadi.

Tiba tiba terdengar suara langkah kaki

Pandu "kok belum pulang mba" dengan senyum manisnya

Intan "ehh kamu, iya nih, kamu sendiri?" 

Pandu "habis liat hasil di mading, sambil nunggu parkiran sepi"

Intan "Ohhhhh, gimana hasilnya?" 

Pandu "alhamdulillah masuk inti mba"  dengan mempertahankan senyum nya

Tiba tiba Panji datang
Panji "yuk pulang" dengan merangkul intan

Hati Pandu terasa perih, namun dipendamnya dengan sikap tenang nya, dan tersenyum mencoba menyapa senior nya itu

Pandu "sore senior, baru pulang"

Panji "ehh kamu dik, sore juga, iya ini baru selesai beres beres dulu, kamu sendiri"

Pandu "iya saya habis liat hasil seleksi tadi" mencoba untuk sopan pada senior nya

Panji  "bagaimana hasil mu"

Pandu "alhamdulillah saya lolos"

Panji "ndu kamu pikirkan tawaran saya yah, saya harap kamu bisa bergabung dengan kami, Ohhhhh latihan nya kita mulai dari besok saja ya" 

Intan merasa tidak mengerti dengan kedua orang itu apa sebenarnya mereka bicarakan, tawaran apa?

Pandu "siap ka saya sudah memikirkan nya, dan saya akan bergabung dengan kaka" 

Panji "baguslah kalo begitu, kalo begitu kita pulang dulu yah"   mereka  bersalaman.

Intan "saya pulang dulu yah"

Pandu "iya mba" 

Pandu memperhatikan 2 orang itu yang kini tengah berjalan menjauh dari dirinya, dia terfokus pada tangan Panji yang merangkul pundak Intan, yang membuat hati Pandu terasa sesak.

Sebenarnya Pandu juga tidak tau sejak kapan perasaan nya yang dulu dia kubur itu muncul lagi.

Halo guys ini part 2 nya, maaf kalo banyak kesalahan dalam penulisan, tolong tinggalkan koment dan vote ya makasih 😍

Suara kalian sangat berharga buat gue, mohon ditunggu part selanjutnya, makasih

Titik Dan Koma Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang