Persiapan festival sekolah sudah hampir di depan mata.
Para pengurus OSIS bekerjasama dengan masing-masing perwakilan kelas telah menyiapkan festival tengah semester.
"Hadiah untuk pemenang sudah kakak-kakak kemas?" Tanya Yangyang selaku sekretaris dan penanggung jawab utama untuk event itu.
"Sudah sayangku~ kamu tinggal pinta Hendery untuk siapkan pidato pembukaan nanti" kata Yuqi, bendahara OSIS.
Yangyang mengangguk paham lalu pamit dari kumpulan gadis-gadis itu.
Sebagai informasi, sejak Hendery memanggil sayang (saat penerimaan siswa baru) Yangyang mendapat atensi penuh para kakak-kakak OSIS dan dia mulai dipanggil dengan panggilan manis seperti yang Hendery panggil kepadanya.
"Honey bantuin aku!" Panggil pemuda lain yang berada di sudut aula.
"Bantuin apa kak Woojin?"
"Itu pitanya, ambilin"
"Ini kak!" seru Yangyang setelah melakukan perintah pemuda kulit gelap itu.
"Makasih manis" kata Woojin sambil mengelus surai Yangyang.
"Sama-sama kak!"
Sedangkan pemuda lain yang melihat kejadian itu masih menatap kesal sosok Woojin.
"Kak Hen!" Panggil gadis cantik yang datang dari arah luar aula.
Pemuda itu pun menoleh kepadanya, "Eh Shuhua? Ada apa?" Sambil tersenyum tampan.
"Kakak bilang mau ke kantin sama aku, jadi gak?"
Sebelum menjawab, Yangyang datang dengan teriakan untuk Hendery.
"Kak Dery!"
Sempat Yangyang dan gadis itu saling melempar tatapan tajam.
"Ada apa Yangie?"
"Pidato pembukaannya sudah siap?"
Hendery tersenyum masam, "hm s-sudah.." jawabnya setengah berpikir.
"Jangan bohong" ancam Yangyang.
Hendery menampilkan tawa canggungnya.
"Iya-iya nanti kakak siapin"
Yangyang menatap datar ke pemuda itu. Lain hal dengan gadis yang tak ikut pembicaraan menggenggam tangan Hendery.
"Kak ayo!" Sambil menarik Hendery menjauh.
"Kakak mau kemana? Kak Dery persiapan belum siap! Kakak!" Teriak Yangyang.
Sedangkan Hendery hanya membalas dengan tangannya yang membentuk oke sambil berlari.
Satu lagi, Hendery itu kurang lebih laki-laki kardus.
•••
Yangyang bersama dengan wakil ketua OSIS —Yeri, mulai menemui beberapa guru sebagai pengisi untuk acara sambutan.
"Saya gak bisa—"
"Ayolah saem saya mohon"
"Tidak bisa, saya ada urusan"
Yeri hampir menyerah saja memohon kepada salah satu guru killer tapi tampan disana.
"Gak bisa Yang. Coba kamu aja" ujar Yeri.
Yangyang kaget, "Lah kak kok gitu? Sama kak Yeri aja Sicheng Saem gak mau, apalagi sama aku? Huft"
"Itu tuh harusnya jadi tanggung awab si Hendesat!"
Mereka berdua masih berdiri di depan ruangan guru tersebut. Hingga sosok yang menghilang tiba-tiba muncul seenaknya bergandengan tangan berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Series 3shot] (5)Yangyang Silly Leader
FanfictionDia bahkan tidak punya dasar kepemimpinan yang baik, jahil dan menyebalkan; tapi sialnya sikap satu itu menghancurkan pandangan perfeksionisku -Liu Yangyang, sekretaris osis yang mengalami banyak hal saat bersama sang ketua lama, Hendery Huang Cand...