SOLITUDE 1

4.5K 127 11
                                    

A Playlist Fanfiction Written By

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A Playlist Fanfiction Written By

Santi Fronika Lumban Gaol

Cover By

Xoloveyoonwon

Genre: Drama Romance, a bit Family

Rating: PG-17

Disclaimer :

This is just work of fiction. The same of plot, character, location are just accidentally. This is not meaning for aggravate one of character. I just owner of the plot. If you don't like it, don't read or bash. Read this fiction, leave your vote and comment. Don't be plagiat and copy paste without permission

So, happy Reading. I hope you enjoy reading chapter one as much as I enjoyed writing it

***** SOLITUDE *****

Sang surya mengendap menuju cakrawala senja dan malam mulai merayap mengganti siang. Dari balik langit, bulan hadir membawa cahaya. Bulan menghias langit, dan bumi menjadi saksi sakral bahwa cahaya tidak pernah pergi.

Ketika sang angin membisikkan tentang itu, tidak ada yang mengerti apa yang dimaksudkan. Seakan menyentuh hingga menusuk kalbu, yang membuat hati menjadi bisu. Entah apa yang sang angin ingin sampaikan. Harapan hanya berita kesenangan, tanpa ada kedukaan dalam hati. Tapi nyatanya sang angin bermaksud lain. Rasa gelisah tertanam dihati seketika, membuat tanya menjadi penat.

Kim So Eun

Gadis itu sendiri, menapaki sisa hari, menghitung waktu dalam sepi, menghibur diri dalam lamunan tanpa arti. Mengapa setiap malam selalu kelabu untuk dirinya? Terasa sakit di sana, di akar hati. Mengapa hidupnya selalu mencumbu hitam hingga bibirnya biru membeku? Menghancurkan rasa yang menyesakkan hati.

Diikutinya alur yang akan membawanya sampai pada tujuan, angin terasa sangat dingin mencumbu kulit hingga ke tulangnya. Menyisahkan bahwa sepi harus mati. Berjalan dengan sepi dan terasa nikmat dengan kesendirian yang menjadi makanan rutinnya. Hening hilang membawa pergi cahaya untuk meninggalkan bintang yang enggan sendiri. Dilangit, sedang tak ada bintang yang biasa bertabur dengan kilatan mempesona.

Bulan menyinari setiap sudut hitam hingga matanya bisa melihat, hingga jemarinya bisa menggenggam. Hati So Eun ingin terbang ke atas, menelan jarak hingga dirinya bisa menyatu dengan bulan melepas semua beban yang terasa.

Untuknya, di bumi hanya kesunyiaan yang mendera, hanya bayang hitam yang menyala. Rasa sepi membalut tubuhnya yang sakit dan tertancap pilu di sekujurnya.

Malam ini, malam dimana dia menapaki jalan sendiri, bumi Tuhan terlihat lebih jujur. Orang orang yang hidup dalam kepura puraan lelap di telan kantuk. Ribuan, puluhan, milyar
doa terbang menembus laksa, menuju tempat Tuhan berada. Tanpa dia, tanpa bait milik So Eun.

SOLITUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang