SOLITUDE 4

1.2K 74 5
                                    

*****Vote Sebelum Dibaca*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****Vote Sebelum Dibaca*****

Happy Reading

*****

"Ini bukan romantis. Tapi pelecehan"

Dengan keras So Eun melepaskan tangan Kim Bum dari tubuhnya. Tidak terlihat jelas di wajahnya jika dirinya sedang marah atau semacamnya. Sepertinya gadis itu lebih tertarik untuk berpura-pura tidak gentar dengan apa yang dilakukan satu keluarga itu padanya.

Tidak ingin percakapan itu menjadi panjang, So Eun melepas coat yang tadi sempat digunakannya. Diberikannya kasar kepada Kim Bum dan berencana menyingkir dari rumah itu secepatnya.

"Aku tidak perlu jadi istrimu jika harus merubahku menjadi apa yang orangtuamu inginkan"

"Apa aku terlihat sangat menginginkanmu menjadi istriku?"

"Kau terlihat seperti boneka bodoh yang terpajang di tempatku bekerja" Balas So Eun dengan cetus dengan reaksi Kim Bum yang tidak sesuai dengan harapnnya.

"Aku baru tahu tempat seperti itu menggunakan ornamen boneka juga. Ku kira hanya alkohol, kasino dan alat kontrasepsi"

Oh Kim Bum, mulut!

"Bonekanya mirip seperti manusia-manusia yang tinggal di rumah ini. Jelek, menyebalkan sekaligus menyeramkan. Dan aku tidak sudi hidup dengan boneka seperti itu"

Itu kata lain dari So Eun tidak sudi berubah, termasuk merubah penampilannya jika itu salah satu syarat untuk menjadi istri Kim Bum. Bukan dia tidak butuh uang keluarga Kim, dia hanya sedang berakting agar terlihat punya kekuatan di depan keluarga itu. Sedikitnya So Eun sudah mencari tahu betapa tidak menyenangkannya hidup bersama mertua.

"Jika itu yang kau inginkan, maka dengan sangat senang hati, pergilah"

Kim Bum tersenyum, mempersilahkan So Eun dengan tangannya agar meninggalkan kediaman mereka. Yang berarti drama So Eun tidak berhasil kepada Kim Bum. Tentu saja tidak berhasil, karena Kim Bum tidak tahu seberapa berharganya So Eun untuk menyelamatkan hidupnya.

"Tentu saja. Untuk apa aku diundang kemari jika untuk anggurkan atau untuk disuruh pulang setelahnya. Aku manusia, bukan anjing peliharaan"

Tidak mau termakan malu, So Eun melanjutkan aktingnya seolah dia memang ingin pergi. Dia menciptakan langkah menjauh dari Kim Bum.

Usaha kedua So Eun juga tidak berhasil dengan berpikir Kim Bum akan menahannya. Kenyataannya Kim Bum membiarkannya begitu saja, Kim Bum justru melenggang untuk meninggalkan ruang tamu menuju kamarnya.

"Sialan!" Maki So Eun dalam hati. Sekilas dia menoleh dan tidak menemukan Kim Bum berusaha menahannya, atau setidaknya mengatakan sesuatu. Kakinya nyaris sampai di depan pintu dan mungkin akan keluar beberapa detik lagi.

"Aku tidak menyuruhmu kemari hanya untuk duduk, melawanku, kemudian pergi sesuka hatimu"

Kaki So Eun kembali terhenti saat didengarnya suara wanita yang beberapa saat lalu beradu kata dengannya. So Eun berbalik dan membalas tatapan Nyonya Kim yang kini melipat tangan dan kembali memberikannya tatapan itu. Tatapan menilai ke penampilannya seperti yang dilakukan wanita itu beberapa saat lalu.

SOLITUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang