Hari pertama masuk sekolah rasanya Septi malas sekali untuk segera bergegas pergi sekolah.
"Septi ayo berangkat,nanti telat."
Kata ayah Septi berteriak dibawah.
"Ahhhh malas sekolah ayah,Septi dirumah aja ya,tapi janji besok sekolah yah."Kata Septi memelas sambil menuruni anak tangga.
"Ayo nak,kamu harus sekolah,demi masa depanmu."Ayah menasehati Septi dan memeluknya.
Akhirnya Septi menganggukan permintaan ayahnya untuk pergi sekolah.
*Sesampainya disekolah
Septi sudah mengetahui dimana dia harus masuk kelas,dan pada akhirnya dia memilih bangku paling depan tepat berhadapan dengan bangku guru.
"Hai,boleh aku duduk denganmu?"
Wanita yang tepat berdiri di depan Septi meminta izin agar bisa duduk dengannya.
"Oh Sure,silakan duduk."Septi mempersilahkan.
"Terimakasih teman,siapa namamu?"Wanita yang tidak pernah Septi lihat dan tidak mengetahui namanya mengajak berkenalan.
"Namaku Septiani Nur Barend,kalau kamu?"Septi menanyakan balik.
"Hah Barend,kamu bukan orang Indonesia asli ya?,oh iya namaku Nurina Dewi,biasa dipanggil Rina,salam kenal yah."sambil menyodorkan tangannya.
"Iya aku keturunan Belanda,nama Barend diambil dari nama belakang ayahku,dan Nur adalah nama ibuku,salam kenal balik juga yah."Kata septi sambil bersalaman.*Bersambung*
Jangan lupa like,dan komentar yah.I Love You💓
KAMU SEDANG MEMBACA
Untukmu,Puisi terakhirku.
Non-Fictiontentang sebuah persahabatan yang selalu mementingkan egonya,tidak ada yang mau mengalah satu sama lain,akankah mereka akan menjadi sahabat sejati?Jangan lupa baca ya😊😀. I Love You teman teman😊😄.