Akhirnya setelah perkenalan,Septi dan Rina saling terbuka dan saling tertawa terbahak bahak.
"Hahahaha...ukhh ukhh aduh ga kuat"Septi tertawa terbahak bahak
"Iya ya hihi,lucu banget cerita kamu."
Rina menimbal omongan Septi.
"Aku ga nyangka kamu care banget,makasih banyak ya Rina."Septi langsung memeluk Rina.
Mereka berpelukan dan akhirnya menjadi sahabat.****
Bel pulang sekolah berbunyi
"Sep,pulang sekolah mampir dulu yuk ke rumah aku."Rina mengajak septi.
"Boleh,tapi aku izin dulu ya boleh engga nya."Setelah menelpon dan berbincang dengan ayahnya,Septi melirik kepada Rani dan menganggukan kepala.
"Yeee,yo kita main"Rina memelukku.
****
Setelah itu mereka pergi ke ruang tamu,disana Septi melihat foto kecil Rina yang begitu lucu dan mungil.
"Hihi,itu Rina?."Septi tersenyum menatap bingkai foto yang berdiri tegak diatas lemari baju Rina.
"Iya itu aku,hihi."Rina tersenyum dan tersipu malu.
***
Setelah bercanda dan keliling ruangan,tak terasa matahari sudah mau tenggelam dan siap berpamitan kepada langit
"Aku pamit pulang ya Rin,sudah larut nih,nanti kena omel babeh."Septi tertawa bercanda.
"Hihi,ya sudah hati hati ya,maaf ga bisa anter,aku kan ga bisa motor."Rina menunduk dan bersedih.
"Sudahlah Rin,jangan bersedih,nanti besok kita main lagi."Kata Septi berusaha menenangkan dan memeluknya.
"Terimakasih ya Sep,hati hati."Sambil berjalan bersama Rina menuju arah pintu gerbang rumah.
"Oke,aku pamit pulang ya,sini peluk dulu hehe"Kata Septi langsung memeluk Rina kembali
Septi berpamitan dan akhirnya tak terasa langkahnya sudah jauh dari rumah Rina.***Bersambung***
Jangan lupa vote dan komentar ya teman teman,biar tambah semangat buat ceritanya,Love You😊💓
KAMU SEDANG MEMBACA
Untukmu,Puisi terakhirku.
Non-Fictiontentang sebuah persahabatan yang selalu mementingkan egonya,tidak ada yang mau mengalah satu sama lain,akankah mereka akan menjadi sahabat sejati?Jangan lupa baca ya😊😀. I Love You teman teman😊😄.