Ungaran

4 0 0
                                    

Seperti tangga yang berundak. Tak sampai juga aku menuruni dalamnya hatimu. Semakin aku turun, semakin sakit pula hatiku. Dan semakin jauh pula kau dari genggamanku.

Apa mungkin kita tak ditakdirkan untuk menikmati hari tua bersama. Andai kata iya, kenapa pula Tuhan menciptakan kita untuk saling bertatap muka? Menakdirkan kita pernah bersama. Pernah menikmati indah kaki Ungaran bersama.

Ah, Ungaran. Kenanganmu hadir kembali menyiksa rindu yang tak temu tuannya. Menggiring pada pelampiasan semata.

Kretekku semakin pendek menghembus asap dalam kalbu. Menyampaikan pesan pada angkasa agar tak rindu kamu yang sudah berlain pria.

Cerita Aku dan Kopi InstankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang