4. -mainan-

5 0 0
                                    

Yolita mengerjakan tugas Darel sangat serius, sesekali dia menguap kecil. Selama Yolita mengerjakan tugas itu,  Darel hanya menatap nya dan sesekali tersenyum memandang wajah Yolita yang menurutnya sedikit lucu.

Gue jadiin mainan boleh juga nih -batin Darel

"Darel ini sudah selesai"  Yolita merapikan buku buku Darel.

"Makasih"  sangat singkat jelas dan padat jawaban Darel.

"Iya sama sama, gue balik dulu ya"  ucap Yolita berdiri namun di tahan oleh Darel.

"Makan dulu" ucap Darel dengan senyuman nya.

"N—nantii gue makan di rmh aja" Yolita mengalihkan pandangan nya dari wajah Darel.

"Makan disini aja, rmh gue banyak makanan" Darel pergi meninggalkan Yolita.

"Ih rmh gue juga ga kalah banyak makanan kok!!" Ucap Yolita mengejar Darel.

~🌻~

"Udah kenyang?" Tanya Darel memperhatikan Yolita yg sedang minum.

"Udah"

"Darel..."

"Apa?" Jawab Darel yg masih setia memakan makanannya.

"Makasih ya" ucap Yolita dengan senyuman nya.

"Buat?" Darel menghentikan aktivitasnya yang sedang makan.

"Makanan nya"

"Santai aja kali, makasih juga lo udh mau ngerjain tugas gue" Ucap Darel dengan tawa kecilnya.

"Itu mah lo paksa, kalo ga dipaksa gue juga ogah ngerjain nya" jawab Yolita dengan wajah polosnya.

"Hahaha, lo tunggu di ruang tengah aja biar gue yang beresin ini" suruh Darel sambil merapikan meja makan.

"Eh gausah, lo tunggu aja biar gue aja ya?" Ucap Yolita ikut merapikan sisa sisa makanan.

"Ga mau nurut gue suruh kerjain tugas lagi" Perkataan Darel sukses membuat Yolita ketakutan.

"Iii-iyaudah gue tunggu di dpn" ucap Yolita berlari kecil pergi ke ruang tengah.

Tanpa terasa senyuman kecil terukir di wajah Darel.
Dasar lucu -Darel

~🌻~

"Gue udah se..." ucapan Darel terpotong melihat Yolita ketiduran di atas sofa ruang tengah Darel.

"Yaampun ni anak" ucap Darel membenarkan posisi Yolita.

"Bunda.." ucap Yolita ditengah tengah tidurnya.

"Bunda?" Darel kebingungan dengan apa yang dimaksud dari ucapan Yolita.

"huaaah" Yolita menguap mengucak matanya Darel otomatis sedikit menjauh.

"Da—darel? Udah?" Ucap Yolita bangun terduduk di atas sofa.

"U—udah baru aja"

"Oh yaudah, gue balik ya" ucap Yolita menghambin tas tosca bergambar kucing miliknya.

"Gue anter bntr" Darel berdiri mengambil kunci mobil.

"Gausah, gue bisa balik sendiri kok"

"Gue anter aja"

"E--eh gausah Darel gue bisa kok naik angkot entar"

"Gue anter atau lo disini smpe besok?" Ucap Darel dengan serius.

"Ya--yaudah anter aja" Yolita pergi mendahului Darel.

~🌻~

"Makasih Darel" Ucap Yolita.

"Iya sama sama"

"Gue turun ya Darel, sekali lagi makasih ya"

"Iya"

Yolita pun turun dari mobil Darel, melambaikan tangan ke arah Darel dan menghilang masuk ke dlm pintu rumahnya, terlihat senyuman licik ter ukir di wajah Darel.

"Assalamualaikum Yolita pulangg" Yolita melepaskan sepatu yang di pakai nya.

"Wa'alaikumsalam kok tumben non  pulang jam segini??"

"Iya tadi Lita ada tugas sedikit mbok" ucap yolita.

"Oh gitu... Sudah makan belum non? Mau mbok siapkan makanan?"

"Lita sudah makan mbok.. gausah mbok makasih"

"Oh yasudah non, nanti kalau lapar bilang ya non, biar mbok siapkan makanan nya"

"Iya mbok" Lita pergi ke kamarnya dan beristirahat.

[DI KAMAR YOLITA]

Whatsapp

No tidak dikenal : save back dong

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hari demi hari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang