Pagi harinya dirumah Alma sedang banyak orang, ada acara apa sebenarnya? Alma pun tidak tau. Yang jelas sekarang sedang banyak orang disana,
"Bun, ada acara apa sih?" Tanya Alma. Ia sudah terlanjur kepo.
"Lamaran sayang. Zafran ingin melamar kamu." Ucap Rina tanpa beban.
Deg!
"Lamaran?" Lirihnya.
"Kak Zafran ngelamar aku?" Gumamnya.
"Iya sayang, Zafran ngelamar kamu." Ucap Rina. Ia mendengar gumamman Alma.
"Alma belum siap Bun." Ucap Alma.
"Siap ga siap ya harus siap sayang. Kamu bisa memberikan jawaban kamu setelah kamu berfikir matang nantinya." Ucap Rina.
"Sekarang Alma pakai ghamisnya, yang waktu itu Bunda beliin ya." Ucap Rina.
"Iya Bun." Balas Alma.
Alma mengganti pakaian rumahnya dengan ghamis dan hijab syar'i nya, ghamis berwarna biru muda itu telah mengambil hatinya, ia sangat suka denga warna ghamis itu. Sangat sangat suka,
Ia memoleskan sedikit bedak bayi diwajahnya dan sedikit liptin, menambah kesan cantik pada dirinya, setelah itu menggunakan handshock dan kaos kaki yang panjangnya se betisnya,
Dirasa cukup, Alma pergi kelantai bawah menemui Bundanya disana, tidak ke ruang tamu melainkan ke dapur,
"Bun.." Panggil Alma.
"Eh anak Bunda. MashaAllah, cantiknyaaa!" Ucap Rina.
"Ah Bunda, biasa aja." Balas Alma. Ia tersipu malu saat Bundanya mengatakan bahwa dirinya cantik.
"Temui Ayah di ruang tamu sayang." Ucap Rina.
"Alma malu Bun.." Ucap Alma sambil meremas ujung Hijabnya.
"Sama Aisyah aja Kak." Ajak Aisyah.
"Nah iya deh, sama Aisyah aja sana." Balas Rina.
"Emhh, yaudah kalau begitu Alma keluar dulu ya Bun sama Aisyah." Ucap Alma.
Setelah Rina menggangukkan kepalanya, barulah Aisyah Dan Alma pergi berlalu meninggalkan Rina sendiri didapur, Rina masih berkutat dengan masakannya,
Alma, hari tampil sangat cantik, elegant, namun terkesan sederhana, bak Putri kerajaan yang akan dilamar oleh sang Kekasih,
Semakin lama, ruang tamu semakin dekat membuat jantungnya memompa darah lebih cepat, tangannya bergetar, ia mengibas ngibaskan tangannya, padahal kipas disana sedang menyalah, yang jelas. Alma gugup sekarang.
"Assalamu'alaikum.." Ucap Alma dan Aisyah.
"Wa'alaikumsalam." Balas mereka serempak.
"Sini sayang. Duduk disebelah Ayah." Suruh Rama.
"Iya Ayah." Balas Alma.
"Ade kebelakang dulu ya, bantuin Bunda." Ucap Aisyah berlalu pergi.
Zafran duduk ditengah tengah orang tuanya, namun Alma tidak terlalu memperhatikannya karena saat sampai Alma terus saja menundukkan pandangannya,
"Jadi ini yang namanya Alma bang?" Tanya perempuan itu.
"Iya Ma. Dia namanya Alma." Balas Zafran.
"Kenalin, nama Tante Aini." Ucap perempuan bernama Aini itu.
"Eh. Iya Tante, salam kenal kembali." Ucap Alma dengan senyum hangatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum, Hai Calon Imam!
Teen FictionBismillah,, Maaf banget untuk semua, cerita keduaku aku hapus karena menurutku itu sangat sangat abstrak dan menurutku ceritanya sangat sangat tidak masuk ke alurnya. Jadi disini aku membuat baru lagi atau bisa dibilang mengganti judul dan menggant...