Dia seorang gadis berparas cantik nan tinggi, lengkap dengan kulit putih dan tubuh agak berisi. Mata birunya yang membuat orang-orang merasa iri jika berada di sampingnya. Sera, namanya Sera Alkeyra.
Sera pertama kali menginjakkan kakinya di sekolah barunya ini, SMA NUSA BANGSA. Dia seorang murid pindahan dari Bandung. Namun sebenarnya disinilah kampung halamannya, dilahirkan hingga duduk di bangku SMP di daerah ini. Pindah ke Bandung karena ingin merasakan suasana baru. Namun apa daya, dia sendiri merasa tidak betah dan memutuskan untuk pulang lagi ke asalnya.
***
Di parkiran siswa Sera berdiri melamun sambil menunggu hujan reda agar bisa menyeberang ke ruang kepala sekolah yang berjarak cukup jauh di depannya. Sekolah ini sangat luas dan besar, kelihatan jelas elite nya. Keadaan masih sepi, entah karena jam masih menunjukkan 06.20am atau memang karena musim hujan yang menyebabkan para siswa belum berdatangan.
Parkiran yang beratap warna biru itu masih terdapat satu dua motor yang salah satu motor itu Sera tahu betul siapa pemiliknya. Hingga sebuah motor besar berwarna hijau datang mendekat sangat laju menerobos butiran hujan dengan pengendaranya menggunakan helm full body berwarna hitam dan jaket kulit berwarna hitam. Tentu saja Sera tidak kenal dengan sosok pria itu.
"Murid baru?" tanya pria itu sambil melepas helm dan turun dari motornya
"Eh-e iya murid baru" Sera menjawab dengan salah tingkah
"Pantesan gak pernah liat,"
"kenalin Gue Alvaro Chandra panggil aja Varo, 11 IPA 2" Pria yang bernama Varo itu menjulurkan tangannya ke depan Sera"Alsera Keyra"
Yaampun udah ganteng, suaranya soft, tinggi, tangannya lembut lagi. Duh idaman banget dah. Gumam Sera tanpa memalingkan tatapannya dari wajah Varo
"Hujannya udah reda, gue anterin ke ruangan kepsek yuk" kalimat itu mampu membuyarkan lamunan Sera
"Eh ayo kak"
Keduanya berjalan beriringan menuju ruang kepala sekolah yang terpisah lorong dengan ruangan staf guru dan tata usaha. Lorong Itulah yang menjadi jalan satu-satunya untuk menuju kelas kelas, laboratorium, perpustakaan, kantin dan semua gedung yang ada di sekolah itu.
"Nah ini ruangannya, kamu masuk ajah ke dalam. Nanti ada kursi panjang kamu duduk manis disitu tinggal nunggu, oke?"
Jelas Varo yang mengetahui setiap sudut di sekolah ini
"Iya kak"
"Aku gak bisa temenin kamu, soalnya ada kerjaan lain. Dah"
Tadi lo gue, sekarang aku kamu. Senyumnya juga manis banget njir. Hati gue lemah gimana nihh. Sera kembali bergumam
Sebelum lorong itu ramai di penuhi para murid yang ingin menuju kelas, Sera buru-buru membuka pintu ruangan itu dan mengikuti arahan sang kakak kelas tadi, duduk manis dan menunggu.
Ternyata di dalam ruangan ini ada ruangan lagi. Ruangan tempat Sera sekarang adalah ruang tunggu yang terdapat kursi panjang putih dan didepannya ada lemari kaca yang isinya berupa penghargaan penghargaan yang dimiliki sekolah ini.
5 menit kemudian, datang seorang bapak-bapak yang bertubuh tinggi besar, usianya sekitar 50an keatas. Yap, itulah kepala sekolahnya.
"Alsera Keyra?" tanya kepala sekolah itu memastikan
"Iya pak"
Panggilan nama itu membuat Sera yang tadinya duduk manis sontak berdiri dan menunduk penuh hormat.
"Mari masuk nak. Jangan takut, bapak tidak makan murid kok" kata Kepala Sekolah itu dengan penuh ramah sehingga membuat Sera tidak gugup seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERA
Teen FictionNote *tidak pandai membuat deskripsi. Jika penasaran silahkan mampir:)