[sekuel —room 57—]
"weh, akhirnya dateng juga!"
"alhamdulillah masih idup mereka."
"gimana bro kemaren? aman?"
"kalian gak tidur di jalan kan?"
dua pemuda berkemeja putih baru saja menghampiri meja panjang di kedai ramen tempat yohan dan yang lain menyantap sarapan. kedatangan mereka disambut reaksi heboh dari teman-temannya, seakan memang benar khawatir akan keadaan kedua lelaki itu.
"gak apa-apa kok semuanya. kemaren hangyul sama kak seungyoun dapet penginapan, jadi gak tidur di jalan."
telinga keduanya bersemu merah, seperti ada yang mereka tutupi dari perkataan yang terucap. ditambah lagi, gestur lelaki yang lebih tua saat menggaruk tengkuknya yang tidak gatal membuat yohan semakin curiga.
"gyul, kemaren lo diapa-apain ya sama seungyoun?"
"apaan ih? bang yuri fitnah!"
"eh sori gyul bukan tanpa alasan. gue sahabat lo, i can read you like an open book. you can't hide the redness of your ears and the blush in your cheeks!"
"yohaaaaan!"
skakmat! yohan terkekeh pelan. sahabatnya itu berteriak malu, sedangkan lelaki di sampingnya hanya mengulum senyum.
"semalam bobo dimana~ bobo sama siapa~ ngapain aja?"
suara berat yuri dan cengkok yang dibuatnya menghancurkan suasana dengan tiba-tiba.
"yur gausah nyanyi, suara lo gak enak! lagian lo hipokrit banget, yang harusnya ditanya bobo dimana itu elo!"
"emang kemaren ada apa dengan gue?"
"lo kan maen ke club terus sok-sok ngedeketin cewek sampe pulang pagi."
"halah, ngaku ngewe aja kok susah! kesel anjeng."
"baekjin sayang, jangan marah!"
riuh tawa membahana terdengar dari meja mereka, sebenarnya juga agak mengganggu pengunjung lokal di meja sekitar. yohan kesal tidak dapat mengorek sahabatnya lebih dalam.
jika boleh jujur, aksi mereka mengerjai seungyoun dan hangyul kemarin semata-mata karena gemas dengan keduanya. seungyoun dikenal tidak punya malu dalam menunjukan afeksi, sedangkan hangyul terlihat biasa saja. jelas keduanya saling menyukai, namun seperti tidak ada yang berbuat lebih. hubungan mereka tertahan di fase yang sama, itu-itu saja. yohan tidak bisa membiarkan waktu yang menjawab. ia harus ikut andil meskipun itu bukan urusan percintaannya.
semalam, situasi yang terjadi di bus kurang lebih seperti ini:
'lama anjeng, gue kebelet boker. pengen buru ke hotel nih!'
'sabar jin, si hangyul kan masih lo titipin jajan di sevel.'
'sakit bangeeet. udah di ujung gini tapii yuri babyyyy..."
baekjin merengek manja sambil bergelayut di lengan yuri. yohan hanya bisa menatap kedua katingnya itu malas.
'lagian kalo mau boker ya sana silahkan ikut seungyoun buang hajat di toilet umum.'
'gamau. gue pengen toilet hotel aja woo, biar pantat gue anget.'
'kalo mau pantat anget mah gue bisa atasin, baekjin sayang.'
'najis, bang yuri!!!'
yohan terpaksa harus berteriak. siapa pula yang mau mendengar bahasan kotor di kala lelah seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
imajinajis ; seungyul
Fanfiction-imajinajis: daya khayal yang tinggi kumpulan cerita pendek tentang cho seungyoun dan lee hangyul dari berbagai perspektif semesta alternatif. menerima permintaan, sugesti, maupun rekomendasi melalui akun curiouscat @flymarsupialfly warning! - bxb ...