[spin-off dari cerita time lapse]
suatu hari, tahun 2030
"ooeek... ooeek..."
"pap-"
"sssh... sebentar ya sayang..."
"ay-"
"iya sabar, baby jacky. ini ayah ngebut bikin susunya."
jason diam memperhatikan kedua orang tuanya. ayahnya kalang kabut menyiapkan susu hangat dari mesin tabung yang berotasi, tentu saja untuk sang adik. jackson, anggota keluarga baru di rumah mereka, terus saja menangis kelaparan. papanya tak berhenti menimang adik bayi yang ada di gendongan. awalnya jason ingin memanggil, namun bahkan sepertinya kedua lelaki dewasa itu tidak ada yang menyadari kehadirannya.
"hahh..."
jason menghela napas berat. awalnya ia ingin mengajak kedua orang tuanya untuk bermain bola bersamanya, setidaknya sebagai latihan karena sebentar lagi ia akan mengikuti pertandingan sepak bola antar sekolah. namun jika mereka hanya menaruh atensi pada adik bayinya, seperti biasa hal itu tidak mungkin terjadi.
jika orang tuanya bisa mengabaikannya, jason juga bisa.
bola sepak yang ada di tangan ia lempar sembarangan ke lantai. tubuhnya jatuh ke atas sofa, tangannya membuat gestur agar televisi di depannya menyala dengan otomatis.
pet!
dalam sekejap, layar hitam itu memunculkan warnanya. saluran televisi menayangkan pertandingan sepakbola dunia yang sedang digandrungi sebagian besar masyarakat. jason mengencangkan volume televisi, tersenyum senang saat tim andalannya hendak mencetak gol.
"jason, kecilkan volumenya nak. adikmu nanti kaget."
nasihat dari papanya seakan masuk ke telinga kanan lalu keluar lewat telinga kiri, bagaikan angin lalu.
"yak... dikit lagi! terus terus! daaaan... goool!!! wohoo!!!"
anak itu berjingkrak-jingkrak di atas sofa, dengan tangan yang mengepal tinggi ke udara.
"ooeeekk... ooeekkk!!"
tangisan jackson kembali menjadi-jadi ketika kakaknya berteriak heboh. sang kepala keluarga baru saja mengambil botol susu untuk bayinya, namun seketika ia berdecak kesal.
"ck! cho jaeseun!!!!"
"eh?"
mendengar nama lengkapnya dipanggil keras, jason berhenti berjingkrak. ayahnya, cho seungyoun, menatapnya galak sambil berkacak pinggang.
"tadi papa kamu udah bilang jangan teriak-teriak, nanti adik kamu kaget! liat kan dia nangis lagi?!"
"ya- heuh, maaf deh... lagian aku gak bakal teriak nonton tv kalo tadi ayah sama papa nanggepin panggilanku. tadinya mau minta ditemenin main bola, tapi pasti gak bisa. toh papa sama ayah juga gak denger paggilan aku kan tadi?"
"nak, gimana bisa denger kalo adek kamu lagi rewel gini? jason, ayolah kamu udah gede! coba lebih pengertian lagi sama orang tua kamu!"
"oeek..."
melihat situasi yang tegang ditambah tangisan sang anggota keluarga baru mereka yang muncul kembali, hangyul memutuskan untuk menengahi.
"jason sayang, papa minta tolong kecilin dikit ya suara tvnya. supaya adek kamu gak rewel terus kayak gini, ya?"
beruntung, jason langsung menuruti perintahnya. hangyul mendekati suaminya, mengambil botol susu jackson dari tangan kanan sang kepala keluarga. ia lalu menyusui bayinya, membuat tangisan anak itu berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
imajinajis ; seungyul
Fanfiction-imajinajis: daya khayal yang tinggi kumpulan cerita pendek tentang cho seungyoun dan lee hangyul dari berbagai perspektif semesta alternatif. menerima permintaan, sugesti, maupun rekomendasi melalui akun curiouscat @flymarsupialfly warning! - bxb ...