Tentang Memendam

7 1 0
                                    

   Kisahku mungkin akan terdengar norak pada kalian. Memendam rasa tiga tahun lamanya tanpa di ketahui olehnya.
    Menyukai dalam diam dan pura-pura benci ketika di ganggu olehnya.
    Aku melihat fotonya untuk ketiga kalinya. Stop! Kalau kalian bertanya itu foto apa? Ini berarti uda dekat denganku? Kami pernah saling jatuh cinta? NO!
   Yang ku lihat hanya foto kelas. Ya, foto beramai-ramai. Sama sekali tidak ada yang lain. Telah ku katakan, hanya aku yang punya perasaan kepadanya. Mungkin?
    Sekarang aku sudah SMA dan berharap jatuh cinta pada yang lain. Tapi ujung-ujungnya kami malah sekelas lagi di sekolah yang sama di negri ini. Gimana mau move on coba?
     Tapi, aku senang juga sih. Soalnya dia tambah ganteng.
"Hai, namaku Antonie Mahardika" sapanya pada teman-teman sekelasku dengan senyumnya yang menawan. Seketika semua makluk berjenis perempuan di kelasku tersenyum tersipu-sipu.
    Ya! Aku juga sama seperti mereka. Itu membuatku sama sekali kehilangan harapan untuk sekedar dekat. Jadi, ku ambil pensil di atas meja lalu mencoret-coret halaman belakang bukuku. Oh tidak! Ini baru hari pertama dan bukuku sudah tak enak lagi di pandang.
     Sampai mana tadi? Seseorang makluk di sampingku mencolek ujung bahuku.
    " Heii... kamu juga kesal kan liat cowok narsis itu..." katanya sambil memonyongkan bibirnya melirik Dika.
     Siapa lagi ini? Kulihat name tag di dada sebelah kanannya. Vellicia Natalie.
     "Eh... sorry. Kenalin aku vellicia. Panggil CIA aja." Katanya dengan senyuman yang juga indah seperti wajahnya.
     "Myseilla. Panggil Ella.."kataku mengulurkan tangan. Setelah kembali melihat ke depan. Semua orang menatap kami berdua.
     " Kenapa?" Jawabku dan dia berbarengan. Ya! Sekarang giliranku memperkenalkan diri dan aku asyik bersalam-salaman.

CEK...CEK...CEK...
Oke ini karya kedua yang tak seberapa milikku.

Ok! Untuk prolognya ini memang terkesan tidak selow membuat bingung pemirsa tanah air. Tapi, untuk yang selanjutnya ceritanya bakalan lebih mantep kayak air yang mengalir tenang.

Cuzzz... silahkan di vote. Ok!

Aku dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang