Dia Pacaran. ITU BUKAN AKU?!

2 1 0
                                    

     Gerbang sekolah sudah mulai sepi saat Cia pamit meninggalkanku karna harus mengejar toko buku yang lagi diskon sampai siang ini.
     Matahari terasa menyengat ke kulitku dan aku masih berdiri sambil menunggu Pak Duma menjemputku.
    Oh ya! Dia bukan supir pribadiku atau pelayan segala macamnya. Keluargaku tidak sekaya itu. Dia hanya tukang ojek dekat rumah yang sering di mintai ibu untuk menjemputku.
    " Ella... lo belum di jemput." Tanya seseorang yang mengendarai motor matic dengan pelan di sampingku.
    "Gue Jojo. Jhonatan. Teman sekelas lo." Tambahnya saat melihatku bingung.
     "Ia nih..." jawabku singkat.
     " Mau pulang bareng?" Tanyanya.
     " ga usah" jawabku seadanya. Dia turun dari motornya dan menariknya hingga ke depanku.
     " Nih duduk... cape lo berdiri" katanya sambil mempraktikkan duduk di atas motor.
     Tanpa segan aku mengikutinya karna memang kakiku sudah sangat pegal menunggu sedari tadi.
      Jhonatan berulang kali membuka pembicaraan denganku. Bahkan, terkadang menggombaliku dengan gombalan anehnya tapi beberapa kali mengundangku tertawa.
      Dika terlihat baru saja hendak keluar dari sekolah. Saat dia tanpa basa basi melewati kami. Bahkan dia melihat kami dengan muka jutek yang belum pernah ku lihat sebelumnya.
      Aku tidak terlalu mempermasalahkannya walaupun aku tidak lagi mood dengan candaan yang di berikan Jhonatan.
     "Heii... kamu ikut aku." Kata seseorang yang baru saja menghentikan motornya di samping kami. Lamunanku yang tadi buyar saat tau siapa yang berbicara denganku.
      " siapa lo suruh-suruh dia?!" Kata Jhonatan dengan nada menantang.
      "Dia Pacarku. Kenapa?" Jawab Dika dengan senyuman yang dia tujukan padaku. Aku sangat beruntung tidak pingsan saat ini.
     "Benar Ell?" Tanya Jhonatan padaku yang masih belum sadar.
     "Ya..." jawabku dan senyuman kemenangan datang dari wajah Dika sekali lagi.
     "Tunggu!!! Ga!" Kataku yang akhirnya sadar apa yang sedang di bicarakan. Aku begitu malu melihat Dika sekarang. Dengan mudahnya aku mengatakan hal yang tidak benar adanya. Ia hanya mempermaikanku seperti teman-temanku SMP dulu.
       " Pak Duma!" Teriakku sambil berlari ke arah Pak Duma dan me inggalkan mereka berdua.
       Besoknya benar saja. Aku yang tidak bisa tidur semalaman karna kata PACAR darinya akhirnya buyar sia-sia saat Vellicia menceritakan Dika pacaran dengan Rani sang cewek idola kelas kami.

Bersambung.....

Aku dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang