Sudah setengah jam aku duduk di bonceng oleh Dika. Ia hanya diam setelah menarikku paksa dari tempat aku harusnya bertemu Jhonatan tadi.
Handphoneku yang sedari tadi berdering di kantong jaket Dika sama sekali tidak di respon olehnya. Oh ya! Mengapa benda itu ada di sana? Tolong jangan tanya padaku.
Ia mengambilnya dari tanganku sejak lima belas menit yang lalu ketika aku baru saja mengangkat telpon Jhonatan.
" lo mau bawa gue kemana sih?!" Tanyaku kesal dan sama sekali tidak di respon.
Motor berbelok ke arah sekolahku. Tepatnya, berhenti di depan lapangan basket.
Aku heran mengapa aku di bawa ket tempat ini. Yang seharusnya aku duduk santai di bioskop yang dingin bersama Jhonatan.
"Heii!! Gue beneran marah ya! Ngapain lo bawa gue ke sini!!" Tanyaku sambil mengikutinya yang berjalan ke arah bangku penonton lapangan.
"Heii!!!!" Panggilku setengah berteriak.
Ternyata hal ini berhasil membuatnya memberi suatu reaksi padaku.Walaupun tidak berbicara.
Ia menarik tanganku lagi, kali ini pelan. Menyuruhku duduk di bangku penonton. Aku hanya melongo melihat tingkahnya.
Ia memberikanku handphoneku lalu lari menjauh dariku dan berhenti di tengah lapangan.
Ia mengambil handphone miliknya dan segera dering handphoneku berbunyi.
"Hallo?" Bisiknya dari sana dan ku balas dengan menatapnya kesal.
"Ell... aku mau kamu jadi pacarku..." katanya setengah berbisik tapi sangat jelas di telingaku. Tapi, entah mengapa. Kata apa yang hanya dapat keluar dari mulutku.
"Ia... aku cemburu kamu dekat dengan Jhonatan. Aku suka kamu sejak kita sekelas di SMP. Aku baru bisa nembak sekarang karna aku ga mau kamu jadian sama Jhonatan." Katanya dari seberang sana.
"Bukannya kamu pacaran sama Rani?"
"HAH?! Aku ga pernah pacaran tau!! Ini aku nelpon gini karna aku malu banget."jelasnya sedikit menggebu-gebu.
"Kamu suka ya sama Jhonatan?" Tanyanya lagi.
"Belum sih, aku anggap dia teman. Aku juga suka kamu. Tapi... Aku ga mau pacaran." Kataku sambil jalan ke arahnya.
Sedikit berlari, memeluknya lalu mengatakan aku juga suka dia.
Okay, itu cerita cinta pertamaku. Norak sih!! Tapi, ternyata setelah sebulan pacaran kami akhirnya putus. Dan, kisah indah yang teringat olehku hanya itu. Yang lainnya, hanya tentang perselingkuhan dan permusuhan pada akhirnya. Kekanak-kanakan sih,,, tapi begitulah kisahnya apa adanya.Terkadang apa yang kita pandang buruk tidak selamanya buruk dan yang baik tidak selamanya baik. Mungkin kalau aku menolaknya saat itu, aku masih bisa menganggumi senyumnya yang indah tanpa cela, setelah mengenalnya aku akhirnya tau, senyum indah itu tidak seindah yang ku kira.
~angeldachi~
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Kamu
RomanceAku mengagumimu dalam diam. Berharap kau bisa tau perasaanku bukan hal yang utama tapi aku juga ingin kau lebih dekat denganku agar aku tau aku adalah salah satu orang yang istimewa bagimu...