MOVE ON

3 1 0
                                    

    Sudah seminggu sejak Dika dinyatakan pacaran dengan Rani. Aku hanya bisa membuang perasaanku jauh-jauh sekarang.
    Vellicia yang sudah tau fakta sesungguhnya aku suka pada Dika hanya bisa menertawakan perasaanku.
    Semua terjadi dengan cepat, dan aku hanya ingin move on secepatnya juga.
    "Heii... jangan sedih banget. Aku juga bisa kok jadi pacarmu..." sahut seseorang berbisik di telingaku.
    Jhonatan ternyata. Sejak hari itu dia sering terlihat di sekitarku. Bahkan, tiba-tiba saja nimbrung pembicaraanku dengan Vellicia.
    " Yaampun Jo! Lo jangan main-main dong. Gue lagi galau banget nih..."kataku sambil memanyunkan bibirku.
     " siapa yang bercanda? Gue serius! Gue tunggu jawabannya" sahutnya sambil berjalan menjauh dariku.
     Seketika wajahku memerah dan Cia terus menggodaku. Bahkan, menyuruhku segera menerimanya saja.
      Aku tau bahwa Jhonatan memang baik memperlakukanku. Tapi, aku masih belum bisa mengilangkan perasaan untuk Dika. Itu tidak mudah.
     Mataku mengarah ke Dika saat menarik nafas panjang. Dika juga menatapku dengan tatapan jutek untuk kedua kalinya setelah hari itu.
      Mungkin dia hanya sedang berantam dengan Rani dan aku tidak mau mengambil pusing segala pikirannya.
     Aku sekarang harus fokus pada Jhonatan seperti saran Vellicia.

****

      Hari ini hari Sabtu dan sesuai janjiku dengan Jhonatan tadi pagi, kami akan bertemu di depan Bioskop sore ini.
      Sebenarnya, aku belum siap untuk melakukan hal yang dinamakan Cia sebagai kencan ini. Tapi, aku hanya tidak enak setelah Cia mengiyakannya pada Jhonatan.
       Aku memang datang setengah jam lebih cepat agar bisa melihat-lihat perlengkapan buku yang katanya sedang diskon kecil-kecilan hari ini.
      Dan, hasilnya aku membeli beberapa dan menaruhnya di kursi tunggu. Juga bersama kartu pelajarku yang entah mengapa sangat malas ku ambil dan menaruhnya di dompetku setelah tadi mengacak-acak isi dompetku untuk mencari kartu milik mama.
      Aku dari kejauhan melihat Dika yang berjalan menghampiriku. Dengan jaket hitam berkerudung.
     "Ikut sekarang." Katanya menarik pergelangan tanganku.
     "Ngapain sih lo!" Kataku melepas tangan dari genggamannya.
     "Ikut aja" katanya lagi sambil menarikku. Aku tidak mengerti apa yang terjadi. Bagaimana kencanku dengan Jhonatan? Gimana rencana move on ku?

Aku dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang