Hari ini papa dan mamaku mengajak kami bertemu dengan keluarga Jeon. Yah aku tahu pasti mereka hendak menjalankan rencana perjodohan mereka. Papa mengharapkan aku untuk mencoba pacaran dulu dengannya. Mereka sangat berharap dengan perjodohan ini. Dan aku terpaksa mengikuti kemauan mereka karena aku tahu mereka begitu sangat menginginkan hal ini.
Untuk hari ini, mama menyuruhku mengenakan baju rok agar penampilanku rapi dan cantik. Ya, demi perjodohan ini. Padahal aku sudah sering bertemu dengan Jungkook. Dia sudah tahu tingkah polahku, begitu pun aku. Tapi kuturuti saja permintaan mama dan papa.
Lalu kami sekeluarga pergi ke rumah Jeon. Aku ngeri melihat kehadiran mereka yang lengkap. Rasanya ingin kabur. Kakakku menggandeng tanganku,memberikan semangat.
"Ayo..."gumam Taehyung tersenyum. Ia melihat wajahku yang sudah gugup.
Aku tersenyum balik dan berjalan bersamanya.
Kami duduk di ruang tamu keluarga Jeon yang luas dan bersih. Kelima anak mereka sudah lengkap di sana. Kulihat Jungkook duduk diam, ia mengenakan kemeja putih dengan jeansnya. Terlihat lebih alim dan gagah.
Orang tua kami mulai membicarakan rencana mereka sementara aku hanya duduk diam cemberut. Kuharap ia juga tidak setuju dengan rencana orang tuanya. Tanpa sengaja mata kami bertatapan. Ia menatapku dengan matanya. Lalu bibir tipisnya tersenyum genit sambil mengedipkan matanya.
Aku buang muka sambil mendengus.
'Dasar koplak' batinku dalam hati."Wah aku akan senang sekali menyambutmu sebagai calon adik iparku" kata Hoseok anak ketiga Jeon, menyalamiku.
Ia yang paling dekat dan akrab denganku. Kami sudah seperti kakak adik.
"Oh please deh, aku tidak oke dengan rencana ini" sahutku cemberut.
"Hahaha jangan begitu. Siapa tahu kau cocok dengan adikku" goda Hoseok
"Hei bagaimana Jungkook mengajak Yeri jalan-jalan di kebun? Supaya kalian lebih dekat" kata papa Bo. Lalu ia melambaikan tangan ke arah Jungkook sambil memanggilnya.
"Kenapa pa?!" Tanya Jungkook sambil melirikku sekilas.
"Ajaklah Yeri jalan-jalan di taman. Jangan bertengkar dengannya, oke?!" kata papa Bo nyengir.
Aku pasrah saat papanya menarikku keluar rumah dengan Jungkook. Kulihat mamaku melihat kami dengan tersenyum.
Dan tinggallah kami berdua di taman rumah Jeon yang luas dengan bunga warna warninya. Aku berdiri di samping Jungkook dengan gugup. Biasanya kami akan saling mengejek dan mencela. Tapi hari ini kulihat Jungkook yang sedikit alim. Entah kenapa ia terlihat berbeda hari ini, tidak seperti biasanya.
"Ayo kita ke gazebo saja yuk" ajak Jungkook sambil mengamit lenganku.
"Jangan sentuh aku!" Sahutku jutek sambil berjalan duluan ke arah gazebo yang terletak dekat kolam renang di belakang rumah mereka. Aku melangkah sambil menghentakkan kakiku karena kesal. Jungkook mengikutiku dari belakang sambil terkekeh geli.
"Silakan duduk, my girl" kata Jungkook menepuk sofa sederhana untuk menghilangkan debu yang menempel.
Aku melongo melihatnya. Tumben?!
"Thanks... tumben kamu alim" kataku.
Jungkook duduk di sampingku. "Well aku harus bersikap manis dan gentleman terhadap kekasihku bukan?!"
"Apa?! Sejak kapan kita pacaran?!" sahutku kaget.
"Menurut orang tua kita, kita sudah memasuki masa pacaran sejak mereka menjalankan perjodohan ini, sayang"