"Waktunya sudah tiba" kata papa
Mama menoleh. "Ya mama tahu, bagaimana respon Yeri ya?!"katanya ragu.
"Well, kuharap ia tidak shock & bisa cocok dengannya" kata papa. "Mereka sudah sering bertemu bukan?!"
"Ya dan biasanya selalu berdebat. Kurasa mereka akan cocok"kata mama tersenyum. "Akhirnya kita bisa bersatu menjadi keluarga besar ya pa. Dan kuharap Yeri bisa menjadi lebih feminim daripada saat ini"
______
"Yeriiii.. cepat turun dari atas sebelum kau jatuh!" seru mama melihat anak gadisnya naik ke atas pohon.
"Tunggu ma, aku membantu mengambilkan layangan milik Hoongi" sahutku merangkak pelan di dahan pohon mencoba meraih layangan itu.
Hoongi adalah anak tetanggaku. Ia baru berusia 5 tahun & kami sering bermain bersama.
"Hati-hati kakak...." ujar Hoongi takut.
Aku menjulurkan jariku jauh ke depan & berhasil memegangnya. "Horeeee!!!!!" teriakku.
"Oh Yeri, please deh tidak usah teriak. Tingkahmu sudah seperti masih bocah saja!" kata mama tertawa.
Aku turun perlahan-lahan & memberikan pada Hoongi dari sela pagar.
"Hati-hati mainnya ya, Gi !""Hore, terimakasih kakak!"sahutnya sambil tertawa senang dan berlari kembali.
"Kau benar-benar seperti anak kecil"
"Makanya mama punya adik lagi dong" sahutku nyengir.
"Aduh, Yeri, mama sudah tua. Lebih baik kamu saja yang mulai menikah dan memberikan cucu untuk mama. Sama saja kan?!" kata mama menarikku masuk ke dalam.
"Astaga, ma. Aku masih muda! Masih 20 tahun & belum selesai kuliah"
"20 tahun usia yang sudah matang untuk menikah, sayang. Tidak ada salahnya kamu mulai berkenalan dengan jodohmu"
"Hahaha mama ada-ada saja" sahutku tertawa.
"Ayo kita kumpul di ruang tamu. Ada yang ingin dibicarakan papamu" kata mama menarik tanganku ke arah ruang tamu.
Kulihat di ruang tamu papaku sedang duduk sambil membaca koran. Papaku yang ganteng dengan rambut hitam dan mata coklatnya. Mamaku seorang wanita tinggi dengan rambut panjang & bermata hijau. Sama dengan warna mataku. Lalu aku melihat kakakku yang duduk sambil mendengarkan mp3nya. Ia pria tinggi, putih tentu saja tampan. Sedangkan aku, kulitku coklat karena aku sering bermain di luar. Tinggiku sedang-sedang saja dengan rambut panjang sebahu.
Mereka mendongak ketika melihatku datang.
Papa langsung melipat dan menaruh korannya di meja."Hei akhirnya kamu muncul juga" kata Kim Taehyung, kakakku. "Darimana saja kau? Panjat pohon lagi?!"
"Ya, mengambilkan layangan Hoongi" sahutku nyengir sambil duduk sebelah papa. Mama duduk di samping papa. Papaku langsung merangkul dan mencium pipinya dengan mesra. Mereka memang selalu mesra. Hanya saja kadang aku risih melihatnya.
"Aduh papa, please deh...."
"Hahaha kenapa? Papa kan sayang sama mama. Dan kalian juga sudah dewasa toh"
"Aku jadi pengen cari pacar lagi" kata Taehyung tertawa
"Ah kamu sih memang playboy, kak. Ganti-ganti mulu!"protesku.
"Dasar anak kecil!"ujar Taehyung mengacak-acak rambutku. Lalu kubalas dengan mencubit lengannya sambil tertawa.
"Hei sudah sudah. Kalian ini sudah besar tapi kaya anak kecil" kata mama tertawa.
Aku duduk sambil menjulurkan lidahku pada kakak dan ia membalasku hingga kami cekikikan kembali.
"Oke, tadi mama bilang ada yang mau dibicarakan. Papa dan mama mau bicarakan apa dengan kami?" tanya Taehyung
Papa menarik napas. Ia melirik mama yang menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
Jujur aku penasaran apa yang hendak mereka bicarakan."Oke.... Kalian tentu tahu keluarga Jeon?"
"Tentu saja tahu,pa. Kan kita dekat dengan mereka. Bakal lebih dekat dengan mereka daripada dengan sepupu kita sendiri" kata Taehyung nyengir.
Ya kami memang dekat dengan mereka. Mereka merupakan sahabat papa dan mama dari masa remaja mereka. Ku akui aku senang melihat persahabatan mereka. Aku sendiri juga memiliki sahabat masa kecilku bernama Eunha.
"Oke, saat kami masih muda dulu, kami memiliki rencana untuk bisa menjadi keluarga. Dan cara itu hanya bisa dijalankan dengan cara menjodohkan anak-anak kami" kata papa.
Aku dan kakakku menahan napas sambil melotot.
"Apa?!" bisikku."Tahan, cerita papa belum beres. Ketika mereka melahirkan anak pertama mereka, papa berharap bisa dapatkan anak perempuan. Tapi ternyata kami mendapatkan Taehyung"
Kulirik kakakku menghela napas lega dan aku merasa tegang.
"Yah singkat kata kami sepakat menjodohkan Yeri dengan Jungkook. Karena usia kalian pas, tidak beda jauh" kata papa
"Apa?! Yang benar saja? Kenapa aku? Kenapa bukan kakak?!!!" kataku kaget.
"Karena kalian berdua yang cocok usianya, Yer" kata mama.
"Aduh kenapa harus pakai perjodohan segala sih? Untuk jadi keluarga kan tidak perlu pakai perjodohan, mama?" rengekku.
"Kami ingin cara yang sah, sayang"
"Aku tidak suka Jungkook. Kalian tahu sendiri kami selalu bertengkar dari kecil" kataku gemas dan cemberut.
"Cobalah dulu. Siapa tahu kalian jadi saling jatuh cinta dan menjadi pasangan serasi, happily ever after" goda Taehyung tertawa.
"Oh please deh kak, jangan mulai Koplak! Aku tidak mau dijodohkan dengan dia!" kataku berdiri dan berlari masuk ke kamarku di lantai atas. Aku benci dengan Jungkook yang selalu meledekku pendek dan tomboy.
Tidak lama kemudian mama masuk kamarku dan duduk di sebelahku. Ia mengelus kepalaku.
"Mama tahu kamu pasti kaget""Apakah hal itu harus aku ikuti? Aku tidak suka Jungkook" gerutuku.
"Itu impian kami berempat dari dulu. Minimal cobalah kamu berhubungan dulu dengannya dan lihat bagaimana hubungan kalian nanti. Demi papamu dan orang tua Jungkook. Kasihan papamu. Ia sudah lama menantikan hal ini. Oke?!"
"Oh ya ampun ma... Hidupku tidak akan nyaman dengannya.... " Keluhku.
"Hei jangan begitu. Jungkook anak yang baik dan sopan. Ia lembut terhadap siapapun... Apapun pilihanmu, mama akan mendukungmu, oke?!"
"Jadi kalau nanti aku tidak bisa menyukainya, mama bisa bantu aku membatalkannya kan?!"tanyaku dengan penuh harap.
"Oh...ng... Iya. Tapi kau cobalah dulu, Yer"
Aku nyengir. Oke, akan kubuat dia tidak nyaman denganku nanti. Akan kubuat dia membatalkan perjodohan ini.
===========//////////////========
Tbc
Di jodohin orang ganteng kok gak mau de, apa Kookie buat aku aja??
Eh, tapi sayang sih.. hati aku udah buat Yoongi 😁.
Tapi bisa sih, Kookie buat selingan kalau², Yoongi mager diajak keluar.. hehehe 😜😅