Satu

266 14 0
                                    

Seorang gadis berkuncir satu dengan poni yang berantakan itu tengah berlarian sambil memegang beberapa buku yang ada ditangannya.

"Pak pak pak" gadis itu tiba didepan gerbang sekolah dengan nafas yang tergesa-gesa.

"Please bukain pintunya saya telat 2 menit doang kok"

"Mau telat berapa menit kek tetep aja telat neng" kata pak Amin -satpam sekolah SMA Harapan-

"Cuman 2 menit bukan 2 jam pakmin" kekeh gadis itu gak mau kalah.

"Tunggu sini aja dulu sampe pak Supardi dateng"

"Yaudeh deh" pasrahnya ia bersedekap menutup matanya sampai pak Supardi datang “kalo gak dibukain ngapain gue pake larian segala coba”

"Pakmin, pak Supardi belom dateng bukain?" tanya seseorang dengan suara berat dan serak khas cowok.

"Belom ganteng, nih ada neng cantik juga telat jadi ada temennya kan" Pakmin menunjuk nunjuk cewek tadi.

"Telat pake temen segala" katanya yang buat Pakmin cengengesan.

"Telat gini doang udah pusing" ia membuka suara pada cewek itu.

Kayla khairunnisa murid kelas 11 bahasa 2 yang pintar dibidang bahasa Inggris itupun membuka matanya.

"Lo ngomong sama gue?" Kayla menunjuk dirinya.

"Ya masa sama Pakmin"

Kayla hanya ber oh ria.

Dari kejauhan terlihat pria parubaya dengan ciri khas palanya yang botak mengkilap kumis tebal serta perut buncit nya dan wajahnya yang seram, dia bernama Pak Supardi dari tampangnya sudah keliatan tipe-tipe guru yang hanya sayang sama murid pintar aja.

"Ekhem" Pak Supardi berdehem.

Dua manusia berbeda jenis itu langsung melihat siapa orang yang berdehem.

"Pakmin buka gerbangnya" suruh Pak Supardi.

Pakmin langsung membukakan gerbang dan persilakan masuk.

"Saya capek ladenin kamu yang hobbynya terlambat kesekolah dan suka paling pertama pulang sekolah"

"Ciri khas anak sekolah gitu Pak"

"Jangan dijawab" tegas Pak Supardi.

"Kan lagi ngomong sama saya Pak" kata cowok itu yang gak mau kalah.

Pak Supardi melotot ke arah cowok dengan seragam yang dikeluarkan.

"Kamu kenapa telat?" tanya Pak Supardi ke Kayla yang sedari tadi nunduk.

"Mobil saya keabisan bensin jadi beli dulu tadi Pak"

"Sekarang sudah penuh bensinnya?"

Kayla mengangguk.

"Sama cewek aja manis banget Pak"

"Diem Bara saya gak lagi ngomong sama kamu"

"Saya juga gak ngomong sama Bapak saya ngomong sama angin" ngelesnya.
"Kelapangan sanah kalian hormat bendera sampai jam pelajaran kedua"

KAYLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang